FAC News

WAHANA INTERFOOD (COCO) TAWARKAN 2,67 MILIAR SAHAM BARU MELALUI RIGHTS ISSUE
IQPlus, (1/10) - PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (IDX: COCO), perusahaan pengolahan kakao nasional, berencana melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD II) untuk memperkuat lini produksi dan diversifikasi bisnisnya. Melalui aksi korporasi ini, Perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,67 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham.
PMHMETD II akan memberikan hak kepada pemegang saham lama untuk membeli 3 saham baru untuk setiap 1 saham yang dimiliki, dengan harga pelaksanaan Rp100 per saham. Total dana yang ditargetkan dari aksi ini mencapai Rp266,96 miliar, dan akan berlangsung pada 13 hingga 17 Oktober 2025.
Saham baru ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dan memiliki hak yang sama seperti saham lama, termasuk hak suara di RUPS dan pembagian dividen. Mahogany Global Investment Pte. Ltd, selaku pemegang saham pengendali COCO dengan kepemilikan 61,12%, telah menyatakan komitmennya untuk menyerap seluruh haknya dalam PMHMETD II ini.
Mahogany juga bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer) jika ada sisa saham yang tidak terserap oleh pemegang saham lain. Berdasarkan perjanjian notarial, Mahogany siap membeli hingga 868,47 juta saham sisa yang tidak diambil investor publik dengan harga yang sama, yakni Rp100 per saham.
Perseroan menegaskan bahwa HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah. Jika ada sisa saham dalam bentuk pecahan, maka akan dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening COCO.
Perdagangan HMETD akan dilakukan mulai 14 hingga 20 Oktober 2025 di Bursa Efek Indonesia.
Seluruh dana dari aksi PMHMETD II ini akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja. Sekitar Rp85 miliar dialokasikan untuk belanja modal, termasuk pembelian mesin dan pengembangan fasilitas produksi midstream cocoa product, seperti cocoa butter, cocoa cake, dan cocoa powder.
Dari total alokasi belanja modal tersebut, Rp45 miliar akan digunakan untuk membeli peralatan midstream, seperti mesin roasting, grinding, dan powder line. Peralatan ini akan ditempatkan di pabrik COCO di Sumedang, Jawa Barat.
Pengembangan lini midstream ini menjadi bagian dari strategi diversifikasi usaha COCO yang saat ini fokus pada produk downstream.
Dengan pengembangan ini, COCO akan memperluas rantai nilai produksi kakao dari hulu ke hilir, meningkatkan kontrol kualitas bahan baku, serta memperkuat daya saing harga di pasar dalam dan luar negeri. Produksi midstream cocoa ini ditargetkan mulai berjalan pada semester kedua 2026.
Selain itu, sebesar Rp40 miliar dari dana PMHMETD II akan digunakan untuk mendukung fasilitas produksi eksisting, termasuk pembelian mesin pengemas, conveyor, mesin pendingin, serta implementasi sistem teknologi informasi seperti ERP.
Pengembangan kapasitas juga mencakup pembangunan ruang penyimpanan, relokasi mesin, dan renovasi laboratorium riset & pengembangan. Perseroan menegaskan bahwa seluruh pemasok tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perusahaan, dan implementasi dilakukan mulai semester dua tahun ini.
Sementara itu, sisa dana dari hasil aksi PMHMETD II akan digunakan untuk modal kerja, seperti pembelian bahan baku, pembayaran utang usaha, gaji karyawan, biaya riset dan operasional lainnya, termasuk dalam rangka mendukung produksi midstream cocoa products.
Dalam keterangannya, manajemen COCO menegaskan bahwa rencana penggunaan dana telah disusun secara prioritas, dengan belanja modal menjadi fokus utama untuk menunjang diversifikasi usaha serta perbaikan fasilitas eksisting agar efisiensi produksi dapat ditingkatkan.
Apabila realisasi dana hasil PMHMETD II tidak sesuai target, Perseroan menyatakan akan menutupi kekurangan dana melalui kas internal, pembiayaan perbankan, atau pendanaan dari lembaga keuangan non-bank. Hal ini untuk memastikan proyek tetap berjalan sesuai jadwal.
COCO optimistis bahwa strategi ekspansi dan diversifikasi ini akan memperkuat posisi perusahaan dalam industri kakao nasional maupun internasional.
Perseroan menilai peluang pasar sangat besar seiring dengan permintaan produk kakao olahan yang terus meningkat secara global.
Dengan adanya PMHMETD II, COCO tidak hanya memperluas kapasitas produksi, tetapi juga memperkuat fundamental bisnis jangka panjang. Perseroan berharap investor dapat merespons positif rencana ini dan berpartisipasi aktif dalam penyerapan saham baru yang ditawarkan.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Wahana Interfood Nusantara Tbk dilaksanakan pada 15 Juli 2025 dan mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada 30 September 2025. Adapun tanggal Cum Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) ditetapkan pada 8 Oktober 2025 untuk pasar reguler dan negosiasi, serta 10 Oktober 2025 untuk pasar tunai. Sementara itu, tanggal Ex HMETD jatuh pada 9 Oktober 2025 untuk pasar reguler dan negosiasi, serta 13 Oktober 2025 untuk pasar tunai. Tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak atas HMETD (Recording Date) adalah 10 Oktober 2025, dengan distribusi HMETD dilakukan pada 13 Oktober 2025 dan pencatatan HMETD di Bursa Efek Indonesia pada 14 Oktober 2025. Periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD berlangsung mulai 14 hingga 20 Oktober 2025, sedangkan periode distribusi saham dari pelaksanaan HMETD berlangsung dari 16 hingga 22 Oktober 2025.
Pemesanan saham tambahan dapat dibayar hingga 22 Oktober 2025, dengan penjatahan pada 23 Oktober 2025 dan pengembalian dana pemesanan dilakukan pada 27 Oktober 2025.