IQPlus, (08/07) - Perdagangan saham AirAsia Group Bhd dihentikan sementara pada Rabu usai auditornya mengatakan bahwa ada ketidakpastian material soal keraguan dari kemampuan perusahaan melanjutkan usahanya.

Dalam pendapat audit tanpa pengecualian tentang hasil pendapatan maskapai untuk 2019 yang dikeluarkan Selasa malam, Ernst & Young PLT mengatakan laporan keuangan disusun atas dasar kelangsungan usaha - yang tergantung pada pemulihan dari pandemi COVID-19 dan keberhasilan upaya penggalangan dana.

AirAia pada Senin melaporkan kerugian 803,3 juta ringgit untuk periode tiga bulanan yang berakhir 31 Maret 2020 yang merupakan kerugian kuartal pertama terbesarnya sejak mencatatkan saham di Bursa pada November 2004.

Perusahaan mengatakan bulan lalu mereka sudah melakukan evaluasi proposal untuk peningkatan modal guna memperkuat likuiditas dan ekuitas.

Manajemen menyebutkan bahwa peningkatan ekuitas melaluui placement atau rights issue akan segera dilakukan, menurut analis pasar modal Affin Hwang, Issac Chow dalam catatanya Selasa. Namun perwakilan AirAsia belum merespon terkait hal ini.