FAC News

Mark Dynamics Indonesia (MARK) Siap Menjual Kloset
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini portofolio bisnis PT Mark Dynamics Indonesia Tbk bakal bertambah. Produsen cetakan sarung tangan tersebut akan mulai memproduksi dan memasarkan produk sanitasi pada semester II-2020.
Mark Dynamics telah menggelontorkan dana investasi sebesar Rp 150 miliar untuk membeli lahan dan membangun pabrik di Tanjung Morawa, Sumatra Utara. Pembangunan gedung pabrik sudah rampung sejak akhir tahun 2019 lalu.
Sementara pada bulan ini, Mark Dynamics tengah menanti kedatangan mesin-mesin produksi. Perusahaan bekode saham MARK di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut memperkirakan, proses pemasangan atau instalasi mesin memakan waktu sebulan hingga dua bulan.
Biaya pengadaan mesin kurang lebih mencapai Rp 30 miliar. Untuk membiayai agenda ekspansi tersebut, Mark Dynamics memanfaatkan kas internal dan pinjaman dari perbankan.
Berbeda dengan produk cetakan sarung tangan yang berorientasi ekspor, produk-produk sanitasi Mark Dynamics nanti menyasar pasar domestik. Mereka mengincar segmen pasar ritel maupun institusi.
Bukan tanpa maksud Mark Dynamics merambah produk sanitasi. "Kami tidak ingin melewatkan peluang yang ada di pasar produk-produk sanitasi dalam negeri, utamanya kloset yang masih menjanjikan," kata Ridwan Goh, Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk kepada KONTAN, Rabu (9/1).
Menurut catatan Mark Dynamics, kapasitas produksi kloset nasional hanya berkisar antara 2 juta unit-3 juta unit per tahun. Sementara permintaan pasar kurang lebih sebesar 4 juta unit-6 juta unit tiap tahun.
Potensi permintaan pasar tersebut masih berpeluang naik. Mark Dynamics meyakini, agenda pemerintah seperti Program Sejuta Rumah bisa berpeluang mengerek kebutuhan produk sanitasi.
Selain itu, Mark Dynamics merasa diuntungkan dengan lokasi pabrik produk sanitasi di Sumatra Utara. Pasalnya, hingga kini belum ada pabrik serupa di wilayah tersebut. Selama ini, kebutuhan kloset di Sumatra terpenuhi oleh produk kloset dari wilayah lain atau produk impor.
Berbekal pabrik sendiri, Mark Dynamics bisa merangkul konsumen terdekat. Mereka juga berpeluang menawarkan harga jual lebih miring. Asal tahu, harga produk-produk kloset di Sumatra cukup mahal. Penyebabnya karena ukuran, bobot dan dimensi kloset yang besar memakan biaya pengangkutan yang lebih tinggi.
Sinergi bisnis
Adapun diversifikasi produk sanitasi sekaligus menjadi wujud sinergi bisnis dengan cetakan sarung tangan. "Bahan baku kloset ini sebagian bisa diambil dari sisa bahan baku cetakan sarung tangan yang juga terbuat dari keramik," tutur Ridwan.
Hingga kini Mark Dynamics mengungkapkan target produksi maupun penjualan produk sanitasi. Namun yang pasti, mereka berharap lini bisnis baru itu bisa ikut menopang pertumbuhan kinerja tahun 2020.
Sepanjang tahun ini, Mark Dynamics menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 15%-20% year on year (yoy). Sementara target laba bersihnya naik 20% yoy.
Sejalan dengan perkembangan pasar sarung tangan kesehatan, Mark Dynamics menakar, pasar cetakan sarung tangan global pada tahun ini berpotensi tumbuh 10%-12%. Volume permintaan sarung tangan kesehatan global kemungkinan sebanyak 300 miliar unit sepanjang 2020.
Produsen sarung tangan memang banyak terdapat di Malaysia. Mengutip data asosiasi produsen sarung tangan kesehatan Malaysia yakni Malaysian Rubber Glove Manufacturers Association (Margma), tahun ini pasar sarung tangan diperkirakan pertumbuhan produksi nasional sarung tangan kesehatan di negara tersebut sekitar 12% yoy menjadi 200 miliar unit.
Mark Dynamics mengaku menguasai 65% pangsa pasar cetakan sarung tangan di Malaysia. Selama sembilan bulan tahun lalu, tiga perusahaan Malaysia menjadi pelanggan besar mereka dengan nilai transaksi masing-masing lebih dari 10% terhadap penjualan.