APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Saham Emiten Farmasi Auto Reject 3 Hari Beruntun

Administrator - 23/07/2020 10:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten farmasi kembali melesat pada perdagangan pagi hari ini, Kamis (23/7/2020) karena kabar vaksin Covid-19 yang sudah sampai di Indonesia dan nantinya akan didistribusikan oleh BUMN farmasi, PT Bio Farma (Persero).

Kenaikan ini sendiri sudah terjadi sejak 3 hari lalu ketika kabar sampainya vaksin Sinovac di Indonesia menjadi viral dengan munculnya foto tumpukan kotak vaksin bertuliskan SARS-CoV-2 Vaccine (Vero cell) Inactived dengan ukuran 0,5 ml. Sementara foto lainnya ada tulisan Diplomatic Goods penanganan Covid-19 Bio Farma, Bandung.

Harga saham dua anak usaha Bio Farma, PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) kembali terbang menyentuh level auto reject atas (ARA) pada perdagangan pagi hari ini yang artinya INAF dan KAEF sudah ARA 3 hari berturut-turut.

Kenaikan ini setelah kabar bahwa kandidat vaksin corona telah tiba di Indonesia dan sedang dalam proses uji klinis tahap tiga di Bio Farma.

Harga saham INAF melesat 25% ke level harga Rp 2.350/unitsedangkan KAEF terbang 24,77% ke level harga Rp 2.670/unit.

Kepemilikan Bio Farma di saham KAEF sebesar 90,03% dan sisanya 9,97% publik, sedangkan kepemilikan PT Bio Farma di saham INAF adalah sebesar 80,68%, 13,91% dimiliki oleh Asabri, sisanya 5,4% dimiliki oleh publik.

Selanjutnya saham emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) juga berhasil melesat 24,63% ke level Rp 1.265/unit setelah asing sempat masuk cukup besar lewat pasar negosiasi di emiten ini.

Tidak mau kalah saham farmasi berkapitalisasi pasar terbesar di Indonesia PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga ikut melesat 3,81% di level Rp 1.635/unit.

Terbaru, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengkonfirmasi bahwa kandidat vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech sudah tiba di Indonesia dan sekarang dalam proses uji klinis tahap tiga di Bio Farma.

"Kami memang berharap nanti setelah selesai uji klinis dan dites maka bisa diproduksi juga di Indonesia. Beberapa negara memang mengajak kita kerja sama," ujar Arya Sinulingga dalam konferensi pers virtual, Senin (20/7/2020).

Arya Sinulingga menambahkan dipilihkan Bio Farma dalam melakukan uji klinis karena perusahaan farmasi plat merah ini cukup dikenal dikalangan internasional dan dianggap mampu melakukan pembuatan dan uji klinis vaksin.

"Jadi jangan heran kalau Bio Farma memang dipercaya beberapa negara untuk diikutsertakan [dalam uji vaksin Covid-19]," tambah Arya.

"Saya dapat informasi vaksin Sinovac agak berbeda dengan yang lain karena dia agak melebar dia agak bisa untuk beberapa jenis virus corona yang berkembang. Jadi dicoba di China juga, saat ini kita proses juga coba itu."


Kandidat vaksin Covid-19 bernama CoronaVac ini belum menunjukkan efek samping parah dan 90 orang disuntikkan vaksin ini menunjukkan adanya pembentukan antibodi penawar dalam 14 hari setelah inokulasi," ujar Sinovac dalam keterangan pers.Sebulan lalu, Sinovac Biotech mengumumkan vaksin yang dikembangkannya menunjukkan hasil positif pada uji klinis fase 1 dan 2. Vaksin ini aman dan mampu memicu respons kekebalan dan menunjukkan adanya potensi pertahanan diri melawan infeksi virus Covid-19.

Uji klinis fase I dan fase II dilakukan di China dengan melibatkan 743 relawan dengan rentan usia 18 tahun hingga 59 tahun. Perusahaan masih memantau perkembangan uji ini hingga 28 hari setelah disuntikkan dan akan dipublikasikan di jurnal akademik.

"Studi fase I/II kami menunjukkan CoronaVac aman dan dapat memicu respons imun," ujar President dan CEO Sinovac Weidong Yin, seperti dikutip dari Hindustan Times.

"Hasil menggembirakan dari studi klinis I/II adalah tonggak penting lain yang telah kami raih dalam perang melawan Covid-19."

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir mengatakan uji vaksin Covid-19 hampir final dan siap edar di Indonesia pada awal 202I. Namun ia meminta masyarakat tetap disiplin.

Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Selasa lalu (21/7/2020) menerima tim uji klinis vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bio Farma dan Badan Pegawas Obat dan Makanan (BPOM) di Istana Merdeka.

Dalam pertemuan tersebut Jokowi mengatakan Indonesia akan melakukan uji klinis vaksin Covid-19 tahap tiga dengan melibatkan 1.630 sukarelawan dan hasilnya nanti akan dibandingkan dengan hasil uji klinis yang sama di berbagai negara.

Filter