FAC News

Resmi Merger dengan BNP, Saham Danamon Dilepas Asing Rp 22 M
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) akhirnya merampungkan proses penggabungan usaha (merger) dengan PT Bank Nusantara Parahyangan (BNP). Penggabungan ini dilakukan setelah Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG) menjadi pemegang saham mayoritas atas kedua bank ini.
Hanya saja pada perdagangan sesi I, Senin ini (2/9/2019), data perdagangan menunjukkan saham BDMN masih stagnan di level Rp 4.810/saham. Sejak awal Januari hingga saat ini, saham BDMN minus 37%. Hari ini asing melepas Rp 237 juta, dan dalam 5 hari perdagangan terakhir asing net sell Rp 22 miliar.
Manajemen perusahaan menyatakan, bahwa dengan penggabungan usaha ini, nasabah dari kedua bank sudah dapat menggunakan layanan Danamon sebagai bank yang menerima penggabungan.
Layanan yang dapat dilakukan antara lain kantor cabang, ATM hingga mobile banking milik Danamon.
"Nasabah bank yang bergabung [BNP] sudah dapat menikmati beragam produk dan layanan Bank Danamon, jaringan nasional yang terdiri dari 464 cabang dan 1.400 mesin ATM serta akses kepada lebih dari 60.000 mesin ATM melalui jaringan ATM Bersama, PRIMA, dan ALTO yang tersebar di 34 provinsi," kata manajemen Bank Danamon dalam siaran persnya, Senin (2/9/2019).
Selain itu, nasabah mendapatkan akses kepada layanan digital banking, internet banking, mobile banking, dan SMS banking.
Adapun penggabungan kedua bank ini sudah efektif dilakukan pada 1 Mei 2019 di mana BNP telah bergabung dengan Bank Danamon sebagai bank yang menerima penggabungan (surviving bank).
Penggabungan kedua bank ini dilakukan karena bank asal Jepang MUFG telah mengakuisisi saham Danamon sebesar 73,8% dan menjadi pemegang saham mayoritas. Di saat yang sama MUFG juga memiliki saham BNP sebanyak 67,59% dan 7,91% secara langsung dan tidak langsung
Dengan demikian, jumlah kepemilikan di kedua bank ini, maka MUFG terkendala aturan kepemilikan tunggal perbankan (Single Presence Policy/SPP) sehingga mau tak mau menurut aturan kedua bank ini harus digabungkan.
Data laporan keuangan BDMN per Juni 2019, mencatat saham Seri A dipegang 0,23%. Sementara saham B dipegang oleh MUFG Bank Ltd (langsung dan tidak langsung) 94,10%, publik 5,66%, dan direksi 0,01%.
MUFG Bank merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. yang berkedudukan di Jepang. MUFG membeli saham mayoritas BDMN dari Asia Financial (Indonesia) Pte atau AFI.
Adapun AFI secara keseluruhan dimiliki oleh Fullerton Financial Holdings Pte. Ltd, anak perusahaan Temasek Holdings Pte.Ltd., perusahaan investasi yang berkedudukan di Singapura dan dimiliki oleh Kementerian Keuangan Singapura.