FAC News

Grup Djarum Menambah Kepemilikan di Sarana Menara Nusantara (TOWR)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Grup Djarum, melalui PT Sapta Adhikari Investama (SAI), memperbesar porsi kepemilikannya di PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Sapta Adhikari Investama merupakan pemegang saham pengendali Sarana Menara Nusantara dan sepenuhnya dimiliki Keluarga Hartono.
Di periode 2-10 Januari 2020, Sapta Adhikari membeli 119,65 juta unit saham TOWR pada rentang harga Rp 790 per saham hingga Rp 814,7 per saham di pasar reguler.
Dengan asumsi porsi pembelian sama dan menggunakan rata-rata dari dua harga tersebut, transaksi Grup Djarum ini tersebut bernilai sekitar Rp 96 miliar.
Setelah pembelian tersebut, porsi kepemilikan Sapta Adhikari di Sarana Menara Nusantara bertambah. Porsi kepemilikannya saat ini menjadi sebesar 50,28%, dari sebelumnya sebesar 50,05%. "Saham yang dibeli ditujukan untuk investasi," ujar Vice President Director Sarana Menara Nusantara Adam Gifari kepada KONTAN, Kamis (23/1).
Adapun pembelian saham yang dilakukan Sapta Adhikari merupakan aksi pemegang saham pengendali. Dengan demikian, tidak ada dana yang diterima oleh Sarana Menara Nusantara.Manajemen emiten penyedia infrastruktur telekomunikasi independen ini menuturkan bisnisnya berjalan dengan baik. "Hal ini seiring dengan investasi para operator dalam jaringan 4G nasional, di mana TOWR menyewakan menara telekomunikasi dan fiber optic dengan kontrak jangka panjang," terang Adam.
Akhir tahun lalu, Sarana Menara Nusantara membeli 1.000 aset menara milik Indosat. Hingga saat ini Sarana Menara Nusantara memiliki lebih dari 19.200 menara dengan panjang serat fiber atau fiber optic yang mencapai hampir 18.000 kilometer.
Mendekap status sebagai pemilik menara telekomunikasi terbanyak tidak membuat Sarana Menara Nusantara berhenti menggelar ekspansi. Sarana Menara Nusantara dikabarkan juga mengikuti proses lelang menara base transceiver station (BTS) milik PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang sudah berlangsung sejak November 2019.
Hingga September 2019, Sarana Menara Nusantara mencatat kenaikan pendapatan sekitar 7% menjadi Rp 4,65 triliun. Namun, laba bersih perusahaan ini cuma sebesar Rp 1,6 triliun, turun sekitar 6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 1,7 triliun.