APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Berharap dari Program Sejuta Rumah, Lippo Karawaci (LPKR) Fokus Menggarap Bisnis Inti

Administrator - 17/12/2019 14:16

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) optimistis pasar properti pada tahun depan lebih prospektif dibandingkan tahun ini. Emiten berkode sahan LPKR ini membidik marketing sales Rp 2,5 triliun, naik tinggi dari target tahun ini Rp 1,5 triliun.

Manajemen Lippo Karawaci akan fokus menggarap bisnis inti yakni sektor properti seiring dengan program pemerintah menargetkan pembangunan 1 juta rumah.

Presiden Direktur Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya menyatakan, target pemerintah menjadi stimulus pengembang properti termasuk LPKR untuk ekspansif. Perusahaan milik Grup Lippo ini akan memanfaatkan aset untuk mencapai target tersebut.

Saat ini Lippo Karawaci memiliki cadangan lahan seluas 1.500 hektare (ha) dengan izin pengembangan lahan mencapai 8.000 ha. "Dalam waktu pendek, fokus kami adalah pembangunan bisnis inti. Landbank akan kami pakai untuk memperluas produk yang mendukung pertumbuhan kelas menengah karena tren akan berkembang pesat," ucap Budi dalam paparan publik, Senin (16/12).

Lippo Karawaci menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2 triliun untuk pengembangan proyek baru. Dana capex itu naik dari alokasi tahun ini yang sudah terserap Rp 1,52 triliun hingga kuartal III.

Investor Relation Lippo Karawaci Bret Ginesky menambahkan, mereka juga akan mendorong pengembangan proyek yang sudah ada. "Seperti proyek Holland Village, Millennium Village, Embarcadero, itu sudah konstruksi. Kami akan mempercepat agar selesai akhir 2020," ujar dia.

Manajemen Lippo Karawaci akan mendorong penjualan di proyek yang sudah selesai seperti di Kemang dan Puri. LPKR membidik pasar kelas menengah sebagai konsumen utama di proyek tersebut.Secara keseluruhan, realisasi marketing sales hingga kuartal III 2019 mencapai Rp 1,13 triliun. Mereka masih mengejar target marketing sales tahun ini Rp 1,5 triliun. Jumlah itu sebenarnya turun dari target awal Rp 2 triliun.

Upaya mencapai target marketing sales pada tahun depan juga akan memanfaatkan proyek Meikarta. Proyek milik anak usaha LPKR, yakni PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) ini sempat terhambat akibat kasus korupsi terkait perizinan. Lippo Karawaci tak ingin proyek tersebut kandas di tengah jalan.

Dengan memanfaatkan dana hasil rights issue Lippo Karawaci sebesar US$ 788 juta, manajemen mengalokasikan US$ 188 juta untuk mendukung pengembangan proyek Meikarta. Manajemen Lippor Karawaci menargetkan 62 apartemen di Meikarta akan topping off pada 2020.

"Dengan tambahan dana, kami akan mempercepat penyelesaian 62 tower di Meikarta," ungkap Budi. Selain itu, Lippo Karawaci ingin membangun ruang publik, termasuk komersial dengan 3-4 lantai.

Menurut Budi, potensi kawasan Cikarang, khususnya Meikarta, sangat baik dengan banyaknya perusahaan dan pekerja ekspatriat. Terlebih dengan selesainya Tol Jakarta-Cikampek Elevated sehingga akan memangkas waktu tempuh untuk mengakses kawasan Meikarta.

Bret menambahkan, Lippo Cikarang akan meluncurkan proyek baru yakni Waterfront. Ini adalah proyek pengembangan rumah tapak yang menyasar kelas menengah ke bawah. Pengembangan ini untuk membidik pekerja di Cikarang dan sekitarnya. "Investasi untuk proyek ini Rp 4,5 triliun," jelas Bret.

Filter