FAC News

Anak Usaha ABM Investama Mengantongi Kontrak Baru
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) menambah pundi-pundi pendapatan dari jasa penambangan batubara. Melalui anak usahanya, PT Cipta Kridatama (CK), ABMM berhasil mendapatkan kontrak baru dari PT Binuang Mitra Bersama Blok Dua.
Nilai kontrak tersebut senilai US$ 590,44 juta untuk area tambang seluas 2.280 hektare (ha) yang terletak di Kecamatan Bungur dan Kecamatan Salam Babaris, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Adapun kontrak ini berlaku sampai 10 tahun mendatang.
Direktur ABMM Adrian Erlangga menjelaskan, nantinya CK bakal mengerjakan pengupasan lapisan tanah penutup atau overburden removal sebesar 30 juta bank cubic meter (BCM) per tahun di lokasi tambang Binuang.
Saat ini, CK memiliki sekitar enam klien. Sampai akhir 2019, Adrian menuturkan, volume pengupasan lapisan tanah penutup bisa mencapai 95 juta BCM. Pengerjaan ini memang lebih sedikit ketimbang 2018 yang sebesar 140 juta BCM. Tetapi ini karena beberapa kontrak CK rampung pada tahun ini.
Dengan target perolehan kontrak baru, Adrian memprediksi, pendapatan dari CK bisa menyumbang lebih dari 50% total pendapatan ABMM pada tahun depan.Selain mendapat kontrak dari BMB dalam waktu dekat ini, ABMM mengaku tengah melakukan negosiasi untuk kontrak pengerjaan lainnya. Namun, Adrian belum dapat menyampaikan lebih detail mengenai kontrak yang sedang diincar tersebut.
Yang jelas, dengan perolehan kontrak anyar tersebut, ABMM menargetkan volume pengupasan lapisan tanah penutup bisa melebihi 130 juta bank cubic meter pada tahun depan.
Sejalan dengan itu, ABMM juga bakal menambah alat berat. "Tahun depan kami akan menambah lebih dari 100 unit alat berat," ujar Adrian, Selasa (10/12). Tapi, perusahaan ini akan lebih banyak menambah dengan cara menyewa ketimbang membeli unit baru alat berat.
Sementara apabila ditotal pada tahun depan, ABMM menyiapkan belanja modal sekitar US$ 70 juta. ABMM akan banyak menggunakan belanja modal untuk meningkatkan infrastruktur tambang, perawatan, menambah tongkang, serta pembelian alat berat untuk CK. "Sumber belanja modal berasal dari kas internal," kata Adrian.