FAC News

Usai Rugi Rp 828 M, Solusi Bangun Cetak Laba Rp 499 M di 2019
Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), yakni PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) atau dulu bernama Holcim Indonesia, berhasil membukukan laba bersih Rp 499 miliar di tahun 2019 dari tahun sebelumnya yang menderita rugi bersih Rp 828 miliar.Berdasarkan publikasi laporan keuangan Senin ini (2/3/2020), pendapatan perusahaan juga naik 6,55% menjadi Rp 11,06 triliun dari tahun sebelumnya Rp 10,38 triliun.Manajemen SMCB dalam keterangan resminya menegaskan kinerja ini dibukukan di tengah pasar yang relatif stagnan dan kelebihan pasokan yang masih membayangi industri semen nasional.Mengacu data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), industri semen domestik tumbuh tipis 0,3% pada tahun 2019 atau mencapai volume penjualan sebesar 69,8 juta ton."Realisasi ini jauh di bawah ekspektasi pertumbuhan 4,8% yang diproyeksikan sebelumnya. Sedangkan penjualan ke pasar ekspor pada tahun 2019 mencapai 6,4 juta ton atau naik 11,8% dari 5,7 juta ton pada tahun 2018," tulis manajemen SMCB, dikutip CNBC Indonesia.
Manajemen SMCB menegaskan sinergi dengan Semen Indonesia Group mampu membantu mendongkrak volume penjualan pada tahun 2019 lebih tinggi dari pertumbuhan pasar menjadi 12,3 juta ton atau naik 4,80% dari 11,8 juta ton pada tahun 2018 dan mempertahankan pangsa pasar.Peningkatan volume ini didorong oleh peningkatan penjualan semen dan terak domestik sebesar 5,01% menjadi 11,8 juta ton dari 11,3 juta ton pada tahun 2018, serta peningkatan volume penjualan beton jadi (ready-mixed concrete) sebesar 3,19% menjadi 1.501 m3 pada tahun 2019 dari 1.454 m3 pada tahun sebelumnya."Kombinasi peningkatan volume dan kekuatan merek produk perseroan, mampu meningkatkan pendapatan menjadi Rp11,06 triliun atau naik 6,55% dari Rp10,38 triliun pada tahun sebelumnya. EBITDA [laba sebelum pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi] naik 64,29% menjadi Rp1,78 triliun pada tahun 2019 dari Rp1,08 triliun pada tahun 2018."Selain itu, program-program efisiensi yang dijalankan oleh perseroan sepanjang tahun 2019, membantu menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 6,43% sehingga perseroan meningkatkan laba sebelum bunga dan pajak penghasilan dan akhirnya mencetak laba bersih sebesar Rp 499 miliar.