KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten asuransi masih mampu menunjukkan kinerja lumayan di tahun 2019. Dari 13 entitas yang tercatat di bursa, delapan di antaranya telah menyampaikan kinerja tahun lalu.

Pertumbuhan laba terbesar berhasil dibukukan oleh PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. Emiten dengan kode saham ABDA ini mencatatkan pertumbuhan laba 26,64% menjadi Rp 87,52 miliar, dibandingkan pencapaian 2018 sebesar Rp 69,11 miliar

Laba ABDA tersebut tidak diikuti dengan pertumbuhan pendapatan premi. Dalam laporan keuangannya, ABDA hanya mencatatkan pendapatan premi senilai Rp 772,2 miliar pada tahun 2019.

Pendapatan itu turun 25,51% dibandingkan tahun 2018 senilai Rp 1,03 triliun. Penurunan ini terjadi lini bisnis kendaraan bermotor serta kecelakaan diri dan kesehatan.

Sebaliknya ada tiga emiten asuransi yang pendapatan preminya naik, namun labanya menurun.

Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset, Analisa dan Aktuaria, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Trinita Situmeang menyebutkan, kinerja laba tidak hanya dipengaruhi oleh pendapatan premi.

Namun perusahaan asuransi harus mampu menjaga hasil underwriting.

Ditambah lagi klaim rasio meningkat lebih tinggi ditambah beban usaha. Perusahaan asuransi perlu memperhatikan underwriting dan melakukan pencadangan premi. Sehingga klaim bisa lebih baik dan proper, ujar Trinita, Kamis (16/4).

Direktur Utama PT Asuransi Bintang Tbk, HSM Widodo menyebutkan, di tahun ini akan terus memperbaiki kinerja. Ia menyebutkan di tiga bulan pertama tahun ini preminya sudah mencapai Rp 130 miliar.

Terkait dengan penyebaran virus corona (Covid-19), Widodo mengatakan perusahaannya masih akan melakukan stres test untuk tiga bulan ke depan.