FAC News

Yanaprima Hastapersada (YPAS) Memacu Produk Kemasan Makanan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kemasan karung plastik, karung laminasi serta kantong semen PT Yanaprima Hastapersada Tbk berhasil membalik posisi rugi di 2018 menjadi laba bersih pada tahun 2019.
Ingin mengulang pencapaian tahun lalu, emiten berkode saham YPAS di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu akan fokus membidik kemasan industri makanan. Pasalnya, penjualan kantong semen diperkirakan menurun akibat pelemahan ekonomi setelah pandemi corona (Covid-19).
Di sepanjang tahun lalu, Yanaprima mengantongi laba tahun berjalan Rp 3,49 miliar.
Pada 2018, mereka masih menderita kerugian sebesar Rp 9,04 miliar. Namun penjualan tahun 2019 menurun 5,99% year on year (yoy) menjadi Rp 388,12 miliar.
Direktur PT Yanaprima Hastapersada Tbk, Rinawati mengungkapkan, pandemi corona menghambat pembangunan proyek konstruksi.
Hal ini berpotensi menekan penjualan kantong semen. "Permintaan dari pasar ekspor juga turun," ujar dia tanpa memerinci, Sabtu (25/4).
Namun YPAS melihat potensi pertumbuhan permintaan kemasan dari industri makanan seperti di segmen gula, tepung dan garam.
Rinawati mencatat sempat ada peningkatan permintaan di segmen itu.
"Beberapa industri gula tepung, dan garam meningkatkan stock buffer packaging untuk mengantisipasi kelangkaan kemasan akibat pembatasan maupun pengurangan jam kerja," ujar dia.
Melihat peluang itu, YPAS berencana terus meningkatkan penjualan ke industri makanan ataupun industri yang lainnya yang mampu bertahan di tengah pandemi. Untuk memuluskan rencana ini, YPAS bakal memberikan harga yang kompetitif agar bisa bersaing di ceruk pasar itu.
Selain menjaga penjualan, YPAS terus berupaya menjaga laba dengan cara mengerek utilitas kapasitas produksi sebesar 5%-10%.
Utilitas yang semakin besar berpotensi membantu YPAS menekan ongkos produksi secara keseluruhan.
Tahun ini, ongkos produksi YPAS bisa naik akibat beban pengupahan yang semakin besar akibat kenaikan upah minimum provinsi (UMP) di Jawa Timur.
Pabrik YPAS berlokasi di Sidoarjo. dimana upah minimum di sana Rp 4,19 juta pada tahun ini, naik 8,55% yoy.