FAC News

Uni-charm siap ungkit produksi pembalut wanita malam hari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) menikmati pertumbuhan penjualan yang tinggi pada segmen pembalut wanita untuk penggunaan malam hari merek Charm. Makanya, kapasitas produk tersebut akan mereka tingkatkan sebesar 10% pada tahun depan.
Namun sebelum rencana terwujud, Uni-Charm Indonesia harus membeli satu mesin pabrik lagi. Saat ini, mereka sedang menegosiasikan harga mesin dengan perusahaan induk yakni Uni Charm Corporation Jepang selaku penjual.
Manajemen Uni-Charm Indonesia tidak mengungkapkan sumber anggaran yang disiapkan. Mereka hanya menyebutkan jika segala proses perundingan bisnis masih berjalan sesuai dengan jadwal karena tidak terdampak pandemi Covid-19 secara signifikan. "Tapi kami akan pertimbangkan apabila kondisi memburuk,” kata Vikry Ahmadi, Sekretaris Perusahaan PT Uni-Charm Indonesia Tbk kepada Kontan.co.id pada Jumat (8/5).
Tidak hanya pembalut wanita untuk malam hari, tahun 2021 nanti Uni-Charm Indonesia juga bermaksud meningkatkan kapasitas produksi popok dewasa berbentuk celana sebesar 58% dari kapasitas terpasang saat ini. Produknya hadir di pasaran lewat merek Mamy Poko.
Adapun selain dua produk tersebut, Uni-Charm Indonesia memproduksi popok dewasa merek Lifree. Produk lain berupa tisu bayi dan kain non-woven.
Dalam prospektus yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20 Desember 2019, Uni-Charm Indonesia mengklaim sebagai penguasa 42,1% pangsa pasar produk pembalut wanita dan 46,0% popok dewasa pada tahun 2018. Acuannya adalah temuan Euromonitor berdasarkan nilai pasar ritel pada tahun 2018.
Hingga 30 Juni 2019, Uni-Charm Indonesia dan entitas anak memiliki empat fasilitas produksi. Dua pabrik di Karawang, Jawa Barat dan dua lagi di Mojokerto, Jawa Timur. Kapasitas produksi agregat per tahun dari masing-masing pabrik di luar segmen tisu basah dan kain non-woven yakni 8.487 juta, 8.745 juta, 8.811 juta dan 4.406 juta unit produk. Utilitas setiap pabarik di bawah 85%.
Sementara sepanjang tahun lalu, pendapatan Uni-Charm Indonesia masih tumbuh 2,04% year on year (yoy) menjadi Rp 8,52 trilun. Laba tahun berjalan
yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk terungkit sekitar dua kali lipat menjadi Rp 398,62 miliar.