FAC News

Tumbuh 46,39%, Emiten Mardani Maming Batulicin (BESS) Raih Laba Rp51,07 Miliar
EmitenNews.com -Emiten milik pengusaha asal Kalimantan Selatan, Mardani Maming PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) hingga triwulan III-2023, membukukan laba periode berjalan hingga Rp51,07 miliar atau tumbuh 46,39 persen dibanding realisasi laba pada periode sama tahun lalu, yang masih sebesar Rp34,89 miliar.
Capaian laba berhasil disisihkan dari perolehan pendapatan emiten jasa pengangkutan laut batu bara tersebut mampu meraup sebesar Rp262,03 miliar untuk periode yang sama, dibandingkan pendapatan hingga triwulan III-2022 yang masih sebesar Rp307,28 miliar.
"Seluruh pendapatan perusahaan berasal dari jasa pelayaran dalam negeri kepada pihak ketiga," ujar Direktur BESS, Yuliana, dalam keterangan resminya, Senin (21/11/2023).
Pada saat yang sama, menurut Yuliana, pihaknya juga berhasil menurunkan liabilitas sebesar 49,77 persen per September 2023, menjadi Rp140,79 miliar, dari Rp280,31 miliar pada akhir 2022.
Tak hanya itu, BESS juga sukses menekan beban pokok pendapatan sebesar 22,55 persen, dari sebelumnya Rp228,54 miliar menjadi Rp177,68 miliar untuk perbandingan periode yang sama.
"Alhasil, perusahaan mencatatkan laba bruto Rp84,35 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp78,74 miliar," tutur Yuliana.
Dari sisi kas, BESS mengalirkan arus kas neto untuk investasi Rp200,57 miliar, naik dari tahun sebelumnya Rp8,30 miliar. Kas dan bank pada akhir periode September 2023 pun mencapai Rp103,59 miliar dari sebelumnya Rp148,40 miliar.
BESS pun meningkatkan ekuitas menuju Rp544,59 miliar dibandingkan sebelumnya Rp492,35 miliar. Total aset BESS mencapai Rp685,39 miliar per September 2023, dari sebelumnya Rp772,66 miliar.
Menurut Yuliana, positifnya bisnis batu bara dan nikel turut mendukung kinerja BESS. Selain berhasil mencatatkan pertumbuhan laba, net profit margin BESS juga naik menjadi 19,58 persen per triwulan III-2023 dari 11,35 persen per triwulan III-2022.
"Dengan inisiatif ekspansi industri nikel ini ditunjang dengan pemulihan pada industri batu bara, BESS dapat mendorong pertumbuhan perusahaan yang lebih baik pada tahun 2023," ungkap Yuliana.
Saat ini, BESS telah mengoperasikan khusus dua set kapal tunda dan tongkang untuk fokus melayani jasa pengangkutan laut nikel di wilayah Morowali utara, Sulawesi Tengah.
Yuliana menuturkan apabila diperlukan maka perseroan akan melakukan penambahan unit kapal baru yang terfokus di industri nikel guna mendukung pemenuhan jasa pengangkutan laut nikel di Indonesia.
BESS saat ini telah memiliki 18 set tugboat dan 18 tongkang yang semuanya sudah dipastikan aman dan andal untuk beroperasi. Perusahaan juga memiliki Landing Craft Tank (LCT), yaitu kapal yang digunakan untuk transportasi di laut dan perairan dangkal.
Kapal LCT biasanya digunakan untuk pengiriman antar pulau atau antar lokasi dengan jenis muatan (cargo) berupa barang berukuran besar dan alat berat.
Dengan Kapal LCT, alat-alat dan bahan-bahan tersebut dapat diangkut hingga ke daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau dengan kapal pengangkut biasa. Di sisi lain, Yuliana menambahkan bahwa perusahan tetap optimistis permintaan batu bara secara global diperkirakan akan tetap tinggi.
Meskipun harga batu bara sempat terkoreksi pada awal tahun, tetapi permintaan batu bara akan naik signifikan pada penghujung tahun di bulan Oktober-Desember 2023.
"Industri batu bara meningkat pada kuartal IV/2023 karena adanya winter season demand yang dimana hal ini akan berpengaruh juga pada pemulihan harga batu bara," tegas Yuliana.