KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor lahan industri bakal menjadi sektor yang dibuka pemerintah terlebih dahulu dengan adanya skenario normal baru. Itu sebabnya, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) akan berupaya menggenjot penjualan lahan. 

Investor Relation Surya Semesta Internusa Erlin Budiman mengatakan, SSIA tidak mau kehilangan momentum tersebut.

Surya Internusa menargetkan bisa membukukan penjualan 80 hektare tanah real estate dari fase-4 di Suryacipta City of Industry, Karawang kuartal ketiga. "Nilainya sekitar Rp 260 miliar," jelas Erlin kepada KONTAN, Kamis (28/5).

Sepanjang kuartal pertama kemarin, pendapatan bisnis properti SSIA yang terdiri dari pendapatan kawasan industri, biaya pemeliharaan dan sewa komersil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 20% secara tahunan menjadi Rp 86,9 miliar.

Unit bisnis kawasan industri yaitu PT Suryacipta Swadaya yang merupakan bisnis utama Surya Semesta membukukan pendapatan Rp 70,8 miliar, naik 30,4% secara tahunan.

Peningkatan terutama dari pembukuan penjualan lahan 0,7 ha sebesar Rp 13,4 miliar. Sementara hingga akhir tahun, Surya Internusa menargetkan bisa mencapai marketing sales 8 hektare - 10 hektare.

Erlin menambahkan, unit bisnis properti, yang sebagian besar merupakan kontribusi dari penjualan tanah kawasan industri mengalami tantangan karena lockdown di beberapa negara dan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Indonesia.

"Tahun ini tidak dapat dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu karena situasi saat ini berada dalam force majeur," imbuhnya.

Surya Internusa telah mengakuisisi 1.211 ha lahan pada kuartal I-di tahun ini di Subang Smart & Sustainable Industrial City. Groundbreaking ditargetkan pada September 2020 mendatang.