APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Strategi Gema Grahasarana (GEMA) Menjaga Kinerja Saat Pandemi Covid-19

Administrator - 29/05/2020 08:27

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen mebel dan furnitur, PT Gema Grahasarana Tbk masih mengkaji strategi penjualan yang tepat saat wabah virus corona (Covid-19) masih menghambat perekonomian nasional. Emiten bersandi saham GEMA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini tidak ingin terburu-buru mematok target di sepanjang 2020.

Pada awal tahun sebelum pandemi corona, bisnis Gema Grahasarana masih berjalan normal.

Ferlina Sutandi, Corporate Secretary GEMA mengatakan, untuk kuartal I-2020, pasar mebel di Tanah Air masih baik dan beberapa proyek yang menggunakan produk GEMA masih lancar.

"Tapi dengan adanya pandemi ini banyak proyek yang sudah tender dan kami dapatkan jadi mundur untuk pelaksanaannya," terang Ferlina kepada KONTAN, Rabu (20/5).

Namun dia tak memerinci proyek apa saja yang tengah dikerjakan produsen furnitur merek Vivere ini.

Untuk strategi bisnis, Ferlina bilang, manajemen masih mengkaji dan menghemat biaya di tengah pandemi Covid-19. Gema Grahasarana lebih memilih mematangkan strategi bisnis agar bisa penetrasi pasar pasca pandemi.

"Dengan adanya Covid-19, maka perusahaan akan melakukan perhitungan ulang target tahun ini mengingat situasinya belum ada kepastian dan kami akan sesuaikan dengan kondisi berjalan," kata Ferlina.

Sebelumnya, GEMA sempat berniat meluncurkan beberapa produk baru di tahun ini demi menunjang pameran furnitur.

Mengulik laporan keuangannya di tahun 2019, pendapatan bersih GEMA mencapai Rp 1,18 triliun atau hanya mampu naik 0,8% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 1,17 triliun.

Namun, beban pokok penjualan perseroan dapat ditekan sebanyak 5,8% year on year (yoy) menjadi Rp 891,84 miliar. "Di tahun 2019 kami melakukan beberapa perbaikan operasional dan efisiensi biaya," terang Ferlina Sutandi.

Susutnya beban pokok berimbas pada laba kotor GEMA terangkat 28,7% yoy menjadi Rp 295,42 miliar di tahun 2019.

Setelah dikurangi pos beban lainnya, laba bersih perseroan di tahun 2019 tercatat sebanyak Rp 25,84 miliar atau tumbuh 19,5% ketimbang 2018 yang senilai Rp 21,62 miliar.

Adapun segmen bisnis mebel dan furnitur menyumbang sebesar 91% dari total revenue saat itu atau mencapai Rp 1,08 triliun.

Segmen ini dapat tumbuh 7% dibandingkan penjualan pada tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,01 triliun.

Ferlina menerangkan, sebagian besar pendapatan perseroan didapatkan dari segmen bisnis proyek. Kontribusinya hampir 55% dari total penjualan bersih, sedangkan sisanya 45% dari segmen bisnis ritel.

Dari segi geografis, pasar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mendominasi pendapatan sebesar Rp 1,03 triliun atau 87% dari total penjualan bersih.

Memang, pasar Jabodetabek mengalami pertumbuhan 3% (yoy), namun pasar di luar Jakarta turun 8,1% menjadi Rp 157,25 miliar.

Filter