IQPlus, (1/9) - Manajemen PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) mnegaku, bisnisnya terpengaruh dengan adanya Pandemi Covid-19. Dengan demikian, perusahaan melakukan aksi efisiensi di segala bidang guna mempertahankan bisnisnya tersebut.

Sekretaris Perusahaan, Wong Budi Setiawan mengatakan, perseroan melakukan efisiensi semua biaya operasional dengan cara negosiasi ke pihak ketiga. Salah satunya, terdapat 1.084 karyawan yang menerima penyesuaian baik pemotongan gaji, jam kerja, dan sebagainya.

"Pandemi sangat berdampak, salah satunya ke kinerja perusahaan,"kata Sekretaris Perusahaan, Wong Budi Setiawan dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (1/9).

Diketahui, Perseroan mencatat rugi komprehensif tahun berjalan sekitar Rp64,519 miliar di semester I 2020, jika dibandingkan dengan periode serupa tahun sebelumnya SONA berhasil memperoleh laba bersih sebesar Rp78,298 miliar. Hal itu dipicu oleh tuurnya pendapatan perseroan sebesar 87,17% menjadi sekitar Rp224,224 miliar dari capaian tahun sebelumnya Rp1,748 triliun.

Kemudian dikabarkan, entitas usaha Perseroan yakni PT Inti Dufree Promosindo (IDP) juga tidak melanjutkan perpajangan kontrak dengan PT Angkasa Pura I di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Akan tetapi, tidak diperpanjangnya kontrak dengan Angkasa Pura I tidak memberikan dampak terhadap kegiatan operasioal serta keuangan perseroan.

Pada 14 Agustus 2020, gerai IDP yang berada di jalan By Pass Ngurah Rai Bali mengalami penutupan sementara mulai 28 Maret 2020. Penutupan dan penyesuaian ini akan dievaluasi setiap pekan sesuai dengan perkembangan pandemi.

"Hal ini sehubungan dengan wabah virus Covid-19 yang masih berlangsung melanda seluruh pariwisata Indonesia,"pungkasnya.