APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Steel Pipe Industry Of Indonesia (ISSP) Membidik Pertumbuhan Laba Bersih 15%

Administrator - 27/11/2019 09:56

KONTAN.CO.ID - SIDOARJO. Tahun depan, produsen pipa besi PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk atau Spindo membidik pertumbuhan pendapatan dan laba bersih masing-masing 15% year on year (yoy). Selain efisiensi biaya, Spindo akan memacu penjualan produk bermerek dan memperkuat kerjasama dengan pemasok.

Produk bermerek menawarkan margin keuntungan yang lebih tinggi ketimbang produk tanpa merek. Di sisi lain, para pemasok berperan besar dalam mencukupi kebutuhan bahan baku pipa baja dan besi Spindo.

Adapun salah satu upaya efisiensi biaya dengan cara mengubah mesin galvanis yang semula manual menjadi otomatis. Anggaran dananya sekitar Rp 8 miliar.

Target pemasangan mesin otomatis rampung pada kuartal III 2010. "Upgrade satu mesin saja sudah menambah kapasitas hingga lima kali lipat dari sebelumnya," ungkap Tedja Sukmana Hudianto, Wakil Direktur Utama PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (26/11).

Efisiensi biaya juga menjalar pada mesin pemotongan. Spindo atau yang tercatat dengan kode saham ISSP di Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan, strategi efisiensi kedua mesin tadi bisa sekaligus meningkatkan utilitas mesin dari 60% tahun ini menjadi 20% tahun depan.

Dalam kesempatan yang sama, Johannes Edward, Sekretaris Perusahaan dan Investor Relations PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk mengatakan, tahun depan ada agenda digitalisasi sistem kantor pusat. Termasuk, digitalisasi pengawasan operasional truk pengangkut. ISSP menghitung, digitalisasi mampu menekan biaya dana 10% atau Rp 40 miliar per tahun.

Hingga akhir tahun nanti, ISSP memperkirakan tak bisa memenuhi target awal pendapatan sebesar Rp 5 triliun. Kemungkinan, realisasi pendapatan tahun 2019 sekitar Rp 4,8 triliun-Rp 4,9 triliun. "Tahun ini banyak proyek tertunda sebab pemilik proyek menunggu hasil pemilihan presiden kemarin," kata Tedja.

Namun ISSP yakin bisa kembali membukukan kenaikan berlipat untuk laba bersih 2019. Tahun lalu laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk atau laba bersih naik lebih dari 5,5 kali lipat menjadi Rp 48,72 miliar. Dalam sembilan bulan tahun ini, laba bersihnya melonjak lebih dari 7,5 kali lipat menjadi sekitar Rp 122,25 miliar.

Tahun ini, Spindo menyerap seluruh dana belanja modal Rp 50 miliar. Dana itu untuk mendukung strategi efisiensi mesin selain perawatan serta membeli mesin pemotong dan mesin las akumulatif.

Filter