APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Sempat Mati Suri, Proyek KRAS Senilai Rp 3,9 T Siap Bangkit

Administrator - 03/12/2020 13:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek PT Meratus Jaya Iron & Steel (PT MJIS), anak usaha PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), mangkrak padahal sudah menghabiskan dana investasi Rp 3,9 triliun. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) punya target untuk membangkitkan proyek pengolahan biji besi tersebut. 

"Kita lihat ini sebenarnya sayang banget. Investasinya sudah terealisasi Rp2 triliun yang berjalan. Kita sekarang bersama-sama akan cari formulasi yang tepat. Ini harus menjadi sumber pendapatan dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Tanah Bumbu, yang pada akhirnya mampu menciptakan lapangan pekerjaan," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam keterangan resmi dikutip Kamis (3/12).

Menurutnya, Kabupaten Tanah Bumbu di Provinsi Kalimantan Selatan, dapat dijadikan salah satu pilihan lokasi investasi bagi investor. Ia yakin ketika investasi masuk ke daerah, maka akan ada multiplier effects yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.

 

"Jadi investasi itu seperti kereta. Ada gerbong dan lokomotifnya. Nah, anggap investasi ini lokomotifnya, dan gerbongnya nanti ikut. Itu multiplier effects-nya. Jadi ekosistemnya akan jalan, dan kawasan ekonomi ini akan bisa berjalan juga dengan baik," ujarnya.

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Silmy Karim optimistis akan ada solusi dalam waktu dekat terkait mangkraknya PT MJIS yang sudah tidak beroperasi sejak tahun 2015 lalu tersebut.

"Kita harus cari solusi apa yang tepat dan berdaya saing, serta mengedepankan sumber komoditi dari Indonesia. Sehingga harapan kami, yang tadinya menjadi beban, bisa menjadi suatu potensi. Kalau Kepala BKPM sudah turun tangan, ini biasanya tidak terlalu lama lagi ada solusi," ungkap Silmy.

Sayang, dalam keterangannya Baik Bahlil maupun Silmy Ia tidak merinci gambaran besar soal rencana jangka panjang dalam mengembangkan proyek yang sudah mati suri tersebut. Padahal, itu juga penting demi memberi gambaran mengenai langkah-langkah konkret yang bakal berjalan.

Jangan sampai, jika ada anggaran yang dikeluarkan, hasilnya bakal tetap sia-sia. Apalagi, salah satu pemegang projek yakni PT Antam yang sebelumnya sudah mengundurkan diri sejak dua tahun lalu.

Mulanya, PT MJIS merupakan perusahaan joint venture antara PT KS (66,66%) dengan PT Aneka Tambang (ANTAM) (33,33%). PT MJIS merupakan perusahaan pioneer di Indonesia yang memproduksi sponge iron dengan teknologi Rotary Klin, dengan memanfaatkan bahan baku berupa bijih besi, batu bara, dan batu kapur. Awalnya, perusahaan ini didirikan untuk menyuplai besi spons ke PT KS sebagai bahan baku peleburan baja.

 

Dalam perjalanan investasinya, PT MJIS menghadapi berbagai permasalahan. Disebutkan bahwa bahan baku bijih besi yang tersedia tidak memenuhi standar kebutuhan skala industri, serta batu bara yang sesuai dengan kebutuhan spesifikasi PT MJIS tidak mencukupi untuk area Batulicin.

Selain itu, kapasitas pelabuhan yang ada (berkapasitas 300ft) tidak mencukupi kapasitas yang diperlukan (minimal 50.000 ton)

Filter