FAC News

Selamat Sempurna (SMSM) Membidik Kenaikan Laba Bersih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Selamat Sempurna Tbk akan tetap berupaya mengejar pertumbuhan kinerja. Ketimbang penjualan, produsen komponen otomotif itu lebih fokus pada target peningkatan bottom line alias laba bersih.
Makanya, Selamat Sempurna tak terlampau kecewa dengan pencapaian kinerja 2019 yang dipublikasikan pada Kamis pekan lalu. Penjualan bersih perusahaan berkode saham SMSM di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut hanya naik tipis 0,25% year on year (yoy) menjadi Rp 3,94 triliun.
Meski tak naik dobel, minimal pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atawa laba bersih lebih tinggi yakni 3,70% yoy menjadi Rp 577,52 miliar.
Kalau dihitung, margin laba bersihnya naik dari semula 14,16% pada tahun 2018 menjadi 14,67% di sepanjang tahun lalu.
Manajemen Selamat Sempurna tak ingin jika penjualan naik tapi cuan mengempis.
"Kami berorientasi pada bottom line, jadi kami tidak mau pencapaian growth top line tidak dibarengi dengan pencapaian bottom line yang baik," kata Lidiana Widjojo, Sekretaris Perusahaan PT Selamat Sempurna Tbk kepada KONTAN, Jumat (24/4).
Namun memang, Selamat Sempurna tak menampik jika tantangan bisnis yang dihadapi cukup besar. Apalagi, mayoritas pasar mereka adalah ekspor.
Berkaca dari tahun lalu, penjualan di pasar mancanegara tercatat Rp 2,58 triliun atau 65,48% terhadap total penjualan bersih.
Sisanya, Rp 1,36 triliun adalah penjualan dalam negeri.
Tingkat ketergantungan yang tinggi pada pasar ekspor menyuguhkan peluang sekaligus tantangan.
Seperti diketahui, transaksi penjualan dalam mata uang asing rentan terhadap fluktuasi kurs.
Berdasarkan catatan internal Selamat Sempurna, beberapa negara tujuan ekspor ada di kawasan Asia seperti China, Malaysia dan Singapura. Kalau total pasar ekspor lebih dari 120 negara.
Meskipun tahun lalu pandemi virus corona (Covid-19) belum seheboh tahun ini, porsi penjualan ke China menciut menjadi 4% terhadap total penjualan ekspor.
Padahal pada tahun 2018, Negeri Panda menyumbang 6,5% terhadap akumulasi penjualan luar negeri.
Selamat Sempurna menduga ketidakpastian ekonomi global akibat perang dagang memicu penurunan nilai ekspor ke China.
"Selamat Sempurna ini boleh dibilang sangat bergantung pada isu-isu yang beredar atau isu-isu yang ada di pasar global karena kami kan mayoritas penjualan ekspor," terang Lidiana.
Menurut materi paparan publik Desember 2019, Selamat Sempurna memiliki pabrik di Kapuk (Jakarta) dan Tangerang (Banten).
Kapasitas produksinya dalam setahun terdiri dari 96 juta unit filter dan 1,95 juta unit radiator. Total ada 8.000 seri komponen dengan rata-rata penambahan 500 seri komponen baru per tahun.