FAC News

Segmen Properti Sepi Peminat, Kinerja Metropolitan Kentjana (MKPI) Bisa Merosot
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasib malang juga menimpa PT Metropolitan Kentjana Tbk di tengah pandemi corona (Covid-19). Perusahaan yang menjadi bagian dari Grup Pondok Indah tersebut mengaku, lini usaha penjualan maupun penyewaan properti lesu darah. Kelesuan terjadi pada hampir semua segmen proyek properti.
Penurunan pendapatan antara lain terjadi pada segmen perumahan dan perhotelan. Pendapatan hotel susut akibat permintaan makanan dan minuman (F&B) yang rendah. Permintaan ruang pertemuan untuk meetings, incentives, conferences and exhibitions (MICE) juga sepi.
Selama masa pandemi virus, Metropolitan Kentjana terpaksa menerima pembatalan atau penundaan acara pertemuan, pernikahan dan lainnya. "Untuk okupansi rendah sekali hanya 5% saja," ungkap Jeffri Sandra Tanudjaja, Wakil Direktur Utama PT Metropolitan Kentjana Tbk kepada KONTAN, Selasa (26/5).
Oleh karena itu, Metropolitan Kentjana memproyeksikan kinerja 2020 bakal turun jika dibandingkan dengan realisasi 2019. Hanya saja, manajemen perusahaan ini tidak secara gamblang menyebutkan prediksi penurunan kinerja yang dimaksud.
Sebagai gambaran, tanpa ada efek virus corona sekalipun pendapatan dan penjualan bersih Metropolitan Kentjana tahun lalu sudah turun 15,77% year on year (yoy) menjadi Rp 1,87 triliun pada tahun lalu. Alhasil, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersihnya berkurang 39,64% yoy menjadi Rp 614,78 miliar.
Berharap angin segar
Biarpun tak bisa melawan nasib, Metropolitan Kentjana tetap berupaya mencari ruang pertumbuhan kinerja. Namun pada saat yang sama, perusahaan berkode saham MKPI di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut mengantisipasi penerapan konsep kenormalan baru alias the new normal dalam berbisnis.
Manajemen Metropolitan Kentjana juga mulai mencium angin segar dari rencana pemerintah yang akan memperbolehkan aktivitas perekonomian kembali bergerak. "Itu bagus sekali dan yang kami harapkan malboleh dibuka lagi sehingga bisa beroperasi secara normal dengan tetap memperhatikan faktor-faktor keamanan terhadap Covid-19," tutur Jeffri.
Sejalan pencegahan penularan virus, Metropolitan Kentjana sudah mengimbau para penyewa di pusat perbelanjaannya untuk menyesuaikan diri. Protokol kesehatan juga mereka terapkan di kalangan karyawan.
Adapun pada saat yang sama, Metropolitan Kentjana akan memacu pendapatan dari lini usaha penjualan. Jenis proyek yang mereka sodorkan yakni apartemen, town house dan kavling.
Proyek jual Metropolitan Kentjana seperti Apartemen Pondok Indah Residences di Jakarta. Selama tiga bulan pertama tahun ini, mereka mengantongi pendapatan pra penjualan atawa marketing sales sekitar Rp 22 miliar dari proyek tersebut.
Proyek lain yakni Pondok Indah Town House juga berada di Jakarta. Proyek hunian itu berisi 47 unit dengan harga jual kurang lebih Rp 6 miliar per unit. Pengerjaan konstrukinya sejauh ini masih tahap pembangunan awal.
Metropolitan Kentjana juga berupaya melecut lini usaha penyewaan. Portofolio proyek perusahaan tesebut seperti pusat perbelanjaan, gedung perkantoran dan Pondok Indah Golf Apartement.
Biarpun kondisi sedang susah, MKPI boleh sedikit berlega hati lantaran kinerja kuartal pertama tahun ini masih mampu mendaki. Pendapatan dan penjualan bersih perusahaan tersebut naik 4,78% yoy menjadi Rp 432,53 miliar. Adapun laba bersihnya menanjak 34,64% yoy menjadi Rp 207,45 miliar.
Hampir semua sumber pendapatan pada lini usaha penyewaan naik. Hanya sewa perkantoran saja yang turun. Sementara pada lini usaha penjualan, tanah dan bangunan serta makanan dan minuman masih tumbuh. Adapun jenis properti lain menyusut.