FAC News

Saham KFC Mau Dipecah Nih, Trus Mau Tambah Modal Juga
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pengelola gerai ayam goreng franchise KFC milik Grup Salim, PT Fastfood Indonesia Tbk (FAST) berencana melakukan perubahan nilai nominal saham perseroan atau stock split dari semula Rp 100 menjadi Rp 50/ saham.
Rencana ini menjadi salah satu dari empat agenda yang akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Selasa 28 Januari 2019 di Gedung Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut terungkap dalam undangan panggilan RUPSLB perseroan yang dipublikasikan di media, Senin ini (6/1/2020).
Agenda lainnya yakni persetujuan atas rencana perseroan untuk melakukan penawaran umum terbatas (PUT) sehubungan dengan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Agenda ketiga yakni persetujuan atas rencana perseroan untuk melakukan peningkatan modal saham baru perseroan melalui mekanisme PUT. dan agenda terakhir adalah persetujuan pemberian wewenang dan kuasa kepada direksi perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan PUT.
Data BEI mencatat, pada Senin ini, pukul 11.36 WIB, saham FAST minus 0,81% di level Rp 2.450/saham. Sepekan terakhir, saham FAST minus 9,26% dan year to date minus 3,92% dengan kapitalisasi pasar Rp 4,89 triliun.
Pada tahun ini, perseroan menargetkan penjualan perusahaan akan mencapai Rp 8 triliun atau tumbuh 14,1% dari estimasi 2018.
Dalam dokumen paparan publik Fast Food di BEI, manajemen perusahaan mengungkapkan perseroan akan menggelar rights issue. Dana rights issue ini sebagian besar akan digunakan untuk membuka gerai baru dan sebagian lagi digunakan untuk merenovasi toko-toko perusahaan yang sudah berumur 5 tahun ke atas.
"Maka perseran memproyeksikan penjualan tahun depan sebesar Rp 8 triliun dengan pertumbuhan sebesar 14,1%," kata manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip CNBC Indonesia.
"Penjualan SSG [same-store growth] per September sudah di atas 8%, sementara target kenaikan tahun depan rencananya 10%," tulis manajemen.
Guna mencapai target pertumbuhan penjualan, perseroan akan menambah 60-65 gerai hingga akhir tahun ini, sehingga penambahan gerai baru akan mencapai full year sale pada tahan depan.
"Perseroan juga akan merenovasi gerai-gerai lama yang sudah mencapai 5 tahun dan diyakini akan menarik penjualan dan transaksi yang lebih tinggi. Perseroan juga akan memiliki rencana untuk merilis beberapa produk baru," tulis FAST.
Di sisi lain, perseroan mengalokasikan belanja modal atau capex pada tahun ini sebesar Rp 525 miliar, sementara hingga kini serapan capex telah mencapai Rp 400 miliar. Tahun depan, perseroan menyiapkan capex Rp 550 miliar.
Sebelumnya, mengacu data situs BEI, FAST berencana melakukan rights issue sebanyak maksimal 350.000.000 saham.
Laporan keuangan FAST mencatat, perusahaan bergerak di bidang makanan dan restoran dengan brand franchise KFC. Perusahaan memulai usaha komersialnya sejak tahun 1979. Komisaris utama perusahaan yakni Anthoni Salim, sementara dirut dipimpin Ricardo Gelael.
Saham perusahaan per September 2019 dipegang PT Gelael Pratama 43,84%, sementara dari Grup Salim diwakili PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) 35,84%. Sementara saham pubik 20,32%.
Pendapatan FAST per September mencapai Rp 5,01 triliun, naik dari periode yang sama 2018 yakni Rp 4,44 triliun. Laba bersih dicatatkan naik menjadi Rp 175,69 miliar dari sebelumnya Rp 96,77 miliar.
Dari jumlah makanan ini, penjualan makanan dan minuman memberi porsi terbesar yakni Rp 4,94 triliun, sementara sisanya dari penjualan konsinyasi CD (compact disk) Rp 68,84 miliar, dan jasa layanan antar Rp 5,49 miliar.