APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Rilis Lagi KIK Dinfra, Jasa Marga (JSMR) Targetkan Dana Rp 500 Miliar

Administrator - 04/12/2019 09:38

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) kembali menggandeng Mandiri Manajemen Investasi (MMI) untuk menerbitkan produk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Dana Investasi Infrastruktur (Dinfra).

Pada penerbitan Dinfra yang kedua ini, Jasa Marga menargetkan dapat menghimpun dana senilai Rp 500 miliar.

Direktur Utama MMI Alvin Pattisahusiwa menjelaskan, penerbitan produk Dinfra kali ini merupakan lanjutan dari KIK Dinfra yang telah ditawarkan pada April lalu. Adapun saat itu, KIK Dinfra bertajuk MJPT-001 ini memperoleh dana sebesar Rp 1 triliun.

Baca Juga: Bertambah lagi, panjang jalan tol trans Sumatera kini menjadi 469 km

"Ini Dinfra yang sama, target dana yang dihimpun sekitar Rp 500 miliar. Jadi kami tambah jumlah unit penyertaannya. Sekarang masih dalam masa bookbuilding," kata dia, Selasa (3/12).

Menurut Alvin, minat investor terhadap penerbitan Dinfra kali ini cukup bagus. Bahkan, MMI telah mengantongi 70% calon investor, di mana sebanyak 50% merupakan investor retail.

Lebih lanjut Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto bilang, underlying asset untuk Dinfra kali ini adalah ruas jalan tol Semarang-Solo. Ruas jalan tol ini sudah beroperasi sejak awal tahun 2019.

Sementara pada penerbitan Dinfra pertama, dana yang terkumpul digunakan untuk berinvestasi pada aset infrastuktur, yaitu membeli saham PT Jasamarga Pandaan Tol yang memiliki ruas jalan tol Gempol-Pandaan dan juga merupakan salah satu anak usaha JSMR.

Rencananya, dana yang dihimpun dari Dinfra ini akan digunakan sebagai alternatif pendanaan untuk pembayaran proyek turnkey.

Sementara itu, rencana Jasa Marga untuk menjaring pendanaan dari penerbitan KIK Efek Beragun Aset (KIK-EBA) Syariah harus ditunda hingga tahun depan. Rencananya, dari penerbitan KIK-EBA ini, emiten saham anggota indeks Kompas100 tersebut hendak menghimpun dana sekitar Rp 2 triliun. "Administrasi belum clear. Jadi kemungkinan besar mundur ke tahun depan," lanjut Adri.

Meski tak jadi diterbitkan di akhir tahun ini, Adri mengatakan perusahaan siap untuk melakukan pembayaran proyek turnkey terutama yang investasinya terbesar seperti proyek Tol Jakarta-Cikampek (Japek) Elevated II. Pasalnya, perusahaan pelat merah ini telah memiliki fasilitas pinjaman sindikasi perbankan.

Lebih lanjut, Adri menyebutkan bahwa nilai investasi untuk jalan tol Japek-Elevated II ini mencapai Rp 15 triliun. Perusahaan ini menargetkan jumlah tersebut akan dibayarkan antara akhir tahun ini atau awal tahun 2020 tergantung pada penyelesaian proses administrasi.

Filter