FAC News
RAJA SIAPKAN CAPEX 60 JUTA DOLAR AS UNTUK 2026
IQPlus, (28/10) - Perusahaan sektor energi milik Happy Hapsoro yaitu PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menyiapkan anggaran belanja modal (capex) atau modal belanja senilai 50-60 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk tahun 2026 mendatang.
Belanja modal itu akan dialokasikan untuk pembangunan proyek pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) perseroan di wilayah Kalimantan Timur.
“Untuk capex tahun 2026, untuk proyek yang ada saat ini, kami akan mengeluarkan mungkin sekitar 50-60 juta dolar AS, itu terkait dengan pembangunan pipa BBM kami,” ujar VP Finance and Investor Relation RAJA Aldila Ayudya Putri dalam Paparan Publik Isidentil di Jakarta, Senin.
Terkait sumber pendanaan belanja modal itu, Ia mengungkapkan terdapat beberapa opsi yang tengah dieksplorasi oleh perseroan, antara lain melalui pinjaman perbankan ataupun penerbitan obligasi korporasi.
“Kalau misalnya kita mau memilih opsi yang paling konvensional, tentunya kami pasti akan melakukan pinjaman bank. Namun, jika misalnya dengan kondisi ekonomi saat ini, jika misalkan obligasi menjadi favourite buat kami, pasti itu akan kami eksplor, dari sisi kewajiban seperti itu,” ujar Aldila.
Dalam sama, Deputi Business Development Director RAJA Wilson Kurniawan mengatakan perseroan masih melakukan identifikasi terkait dengan proyek mana saja yang berpeluang untuk diberikan pembiayaan pada awal, pertengahan, dan akhir tahun 2026.
Saat ini, perusahaan milik suami Ketua DPR RI Puan Maharani ini, masih melakukan pendanaan terkait dengan alokasi belanja modal pada tahun 2026.
Dari rencana sembilan proyek, perseroan telah sebanyak dua proyek akan mendapatkan pendanaan dari pinjaman perbankan, sementara itu untuk proyek lainnya masih dilakukan perhitungan sumber pendanaannya.
Sampai hari ini, mungkin strategi kami masih melakukan strategi yang konvensional, yaitu dari dukungan pihak perbankan. Namun tentu saja, kami tidak menutup kemungkinan dari skema-skema pembiayaan yang non-konvensional, baik itu menerbitkan obligasi, ataupun melakukan right issue, atau apapun hal itu,” ujar Direktur Utama RAJA Djauhar Maulidi.