FAC News

Prospek Emiten Tambang di Tengah Fluktuasi Harga Batu Bara
Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara masih berada dalam tekanan dan berada pada level terendah sejak 2016. Pelemahan harga batu bara ini akhirnya menekan kinerja emiten batu bara di dalam negeri.
Namun, analis memandang sektor ini masih memiliki potensi untuk pulih pada 2021. Hal ini ditunjukkan dengan permintaan batu bara di China mulai menunjukkan sinyal pemulihan pada kuartal II/2020.
Mengutip data Bloomberg, pada perdagangan Senin (10/8/2020), harga batu bara Newcastle untuk kontrak teraktif parkir di level US$52,75 per ton, atau terkoreksi 0,85 persen dari harga pada hari perdagangan sebelumya.
Sementara itu, Mengutip data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), harga batu bara acuan (HBA) Agustus ke level US$50,34 per ton. Level itu pun merupakan posisi terendah sejak 2016. Sepanjang tahun berjalan 2020, HBA telah terkoreksi 23,64 persen.