FAC News

PP Presisi Targetkan Lebih Dari Rp1,5 Triliun Dari Jasa Tambang
IQPlus, (22/6) - "PP Presisi hingga akhir tahun 2021 menargetkan tambahan kontrak baru dari jasa tambang sebesar lebih dari Rp 1,5 trilliun," ujar Rully Noviandar, Direktur Utama PP Presisi pada kesempatan kunjungan ke Morowali.
"Kami menargetkan sedikitnya tambahan 3 kontrak baru hingga akhir 2021 yang berasal dari Jasa Tambang Nikel yang berlokasi di Morowali Utara dan Halmahera yang diantaranya merupakan Tambang Nikel terbesar di Indonesia," tambah Rully.
"Masuknya PP Presisi ke jasa tambang merupakan upaya Perseroan untuk memanfaatkan resources dan asset secara lebih optimal. Selain itu, bisnis jasa tambang dapat menjadi sumber pendapatan yang stabil bagi perseroan," tambah Rully.
Sebagai bagian dari rencana jangka panjang Perseroan, dalam 3 tahun mendatang PP Presisi akan fokus pada pekerjaan jasa tambang, utamanya jasa tambang nikel.
"Karakteristik alat berat yang dibutuhkan untuk pekerjaan jasa tambang nikel sebagian besar telah kami miliki. Sehingga tanpa menambah asset baru dalam jumlah besar dan dengan mengoptimalkan asset eksisting, kami dapat meningkatkan perolehan pendapatan Perseroan," jelas Mhd Wira Zukhrial, Direktur Peralatan dan SCM pada kesempatan yang berbeda.
Dalam kondisi pandemi covid 19 yang belum mereda maupun adanya kekuatiran sektor konstruksi yang muncul belakangan ini, PP Presisi optimis untuk dapat mencapai target.
"Optimisme kami didasarkan pada perolehan kontrak baru hingga Mei 2021, sebesar Rp 2,2 triliun yang mana 91% berasal dari sektor swasta non-APBN dan 30% dari total tersebut dikontribusikan dari lini bisnis jasa tambang," tambah Wira.
"Selain itu, melihat dari kepercayaan yang diberikan kepada kami dari 2 jasa tambang yang saat ini tengah berjalan, lini jasa tambang dapat memberikan kontribusi hingga sebesar 20% terhadap target pendapatan Perseroan di tahun 2021, sehingga mampu mendorong Perseroan untuk tetap survive dan tumbuh berkelanjutan. Terlebih lagi bila pendapatan yang stabil dari jasa tambang tersebut dapat ditingkatkan hingga 30% - 45% pada tahun-tahun mendatang," tutup Rully bersemangat.