FAC News

MAHARAKSA (OASA) BAKAL TERBITKAN 5,98 MILIAR LEMBAR SAHAM DALAM RIGHTS ISSUE
IQPlus, (1/11) - PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) berencana menerbitkan maksimal sebanyak-banyaknya 5.988.620.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per unit dalam aksi korporasinya di pasar modal atau Rights Issue.
Melalui prospektus ringkasnya, Manajemen OASA menyampaikan bahwa saham tersebut ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp100 setiap saham. Rasio dalam Rights Issue kali ini, setiap pemegang 10 saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 25 November 2022 pukul 16.00 WIB berhak atas 167 Hak Memesan efek terlebih Dahulu (HMETD).
Dana yang akan diperoleh Perseroan dari Rights Issue ini seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp598.862.000.000.
Seluruh dana dari PMHMETD I setelah dikurangi dengan seluruh komisi-komisi, biaya-biaya emisi, ongkos-ongkos dan pengeluaran-pengeluaran lainnya) yang dikeluarkan dalam rangka PMHMETD I, rencananya akan digunakan untuk:
1. Sekitar Rp89 miliar untuk akuisisi 99,995% saham PT Indoplas Makmur Lestari. Akuisisi akan dilaksanakan sesuai dengan PPJB tertanggal 12 September 2022, dengan pihak penjual yaitu Gafur Sulistyo Umar.
2. Sekitar Rp69 miliar untuk peningkatan setoran modal kepada PT Indoplas Makmur Lestari (IML). IML selanjutnya akan melakukan peningkatan setoran modal sebesar Rp69 miliar kepada PT Indoplas Karya Energi (IKE), dan digunakan oleh IKE sebagai modal kerja sehubungan dengan biaya persiapan proses pengerjaan FPSA DKI Jakarta Wilayah Layanan Barat.
3. Sekitar Rp9 miliar untuk pembelian 1 Unit Kantor Strata Office Suites Unit No. 03/10/B di Kompleks Rasuna Epicentrum, Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta. Pembelian akan dilakukan berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Atas Satuan Rumah Susun Non Hunian tertanggal 12 September 2022, dengan pihak penjual Gafur Sulistyo Umar, pihak afiliasi, yang merupakan Direktur Utama dan Pemegang Saham Pengendali dari Perseroan.
4. Sekitar Rp340,5 miliar untuk peningkatan setoran modal kepada PT Telesys Indonesia (TI), yang selanjutnya akan digunakan oleh TI sebagai modal kerja untuk pengembangan kegiatan usaha trading produk Bio Propylene Glycol dan pengembangan bisnis sehubungan dengan pengerjaan proyek wood pellet di Propinsi Bangka Belitung.
5. Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan untuk membiayai kegiatan operasional dan dalam rangka pengembangan usaha sehubungan dengan aktivitas koordinasi oleh Perseroan sebagai perusahaan holding.