APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Laba PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) Merosot Seiring Penurunan Harga Batubara

Administrator - 02/06/2020 08:37

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Golden Eagle Energy Tbk membukukan laba bersih Rp 6,82 miliar pada 2019. Jumlah tersebut merosot 91,09% dibandingkan laba bersih 2018 yang senilai Rp 76,61 miliar.

Sekretaris Perusahaan PT Golden Eagle Energy Tbk, Chrismasari Dewi Sudono menyatakan, laba menurun lantaran harga batubara di sepanjang tahun lalu melemah. "Sehingga menekan performa perusahaan," ungkap dia kepada KONTAN, Kamis (28/5) lalu.

Meski laba bersih menurun, emiten berkode saham SMMT di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 31,43% year-on-year (yoy) menjadi Rp 250,26 miliar pada 2019.

Kenaikan pendapatan itu ditopang oleh pertumbuhan volume penjualan, khususnya melalui produksi tambang di Sumatra Utara. Sepanjang 2019, realisasi penjualan dan produksi hampir berimbang, yakni mencapai 1,7 juta ton. Namun volume produksi tersebut tak mencapai target SMMT yang mencapai 1,8 juta ton di akhir tahun 2019.

Adapun proporsi penjualan pasar ekspor mencakup hampir 70% dari total volume penjualan tahun 2019.

SMMT menjual batubara dengan nilai kalori atau gross air-received (GAR) 47 dan GAR 40-42 ke pasar ekspor. Mereka mengekspor batubara jenis itu ke Korea Selatan, India, China dan sejumlah negara di Asia Tenggara.

Namun Chrismasari masih enggan membeberkan target produksi dan penjualan pada tahun ini. Alasannya, SMMT masih mempertimbangkan harga batubara dan kondisi pasar yang ikut terpengaruh pagebluk virus corona (Covid-19).

"Pada tahun 2020 ini dengan adanya pandemi korona dan terus berlanjutnya penurunan harga batubara, strategi kami adalah menjaga tingkat operasi untuk dapat bertahan di masa pandemi dan terus melakukan efisiensi yang memungkinkan," ucap dia.

Chrismasari juga belum mau membeberkan berapa dana belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun 2020. Namun SMMT masih meminimalkan penggunaan belanja modal sambil menunggu situasi membaik.

Filter