APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

KINERJA SOLID, ADRO CATAT KENAIKAN PENDAPATAN 58% DI SEPANJANG TAHUN 2021

Administrator - 04/03/2022 13:38

IQPlus, (4/3) - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengumumkan kinerja keuangan tahun keuangan 2021. Laporan keuangan ADRO memperlihatkan profitabilitas yang solid berkat dukungan keunggulan operasional dan pasar batu bara yang kondusif. Alhasil, Adaro mempertahankan kegiatan operasi yang baik dan efisien serta berfokus pada keunggulan operasional.

Dalam laporan tahunannya, ADRO membukukan pendapatan usaha sebesar AS$3.993 juta pada tahun 2021, atau naik 58% dari tahun 2020, terutama karena kenaikan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 70% karena tingginya harga batu bara. Beban pokok pendapatan naik 14% y-o-y menjadi AS$2.223 juta terutama karena kenaikan nisbah kupas dan biaya penambangan akibat kenaikan harga bahan bakar dan pembayaran royalti karena kenaikan ASP. Adapun Beban usaha pada tahun 2021 naik 12% y-o-y menjadi AS$185 juta, karena kenaikan komisi penjualan secara y-o-y.

Patut diketahui, Royalti kepada Pemerintah RI dan beban pajak penghasilan badan mencapai AS$893 juta akibat kenaikan pendapatan dari penjualan batu bara dengan ASP yang lebih tinggi.

Selain itu, ADRO membukukan EBITDA operasional sebesar AS$2.104 juta pada tahun 2021, atau naik 138% y-o-y dari AS$883 juta pada tahun 2020 berkat kenaikan ASP. Angka ini melampaui panduan EBITDA operasional yang ditetapkan pada kisaran AS$1,75 miliar sampai AS$1,90 miliar untuk tahun 2021. Marjin EBITDA operasional tetap sehat pada 53% karena perusahaan terus meningkatkan efisiensi operasional dan pengendalian biaya.

"Kami tidak memasukkan beban non kas dan non operasional dalam EBITDA operasional, yang antara lain meliputi rugi derivatif instrumen keuangan, rugi penurunan nilai pinjaman kepada pihak berelasi, rugi penurunan nilai aset tetap, dan rugi penurunan nilai wajar investasi pada perusahaan patungan terkait investasi pada aset batu bara bernilai kalor rendah di Kalimantan Timur,"kata Presiden Direktur dan Chief Executive Officer, Garibaldi Thohir, dalam siaran persnya.

ADRO juga mencatta kenaikan laba inti sebesar 210% menjadi AS$1.256 juta. Pencapaian ini menunjukkan bisnis inti yang solid dan keunggulan operasional. Laba inti tidak termasuk komponen non kas dan non operasional setelah dikurangi pajak, misalnya rugi derivatif instrumen keuangan, rugi penurunan nilai pinjaman kepada pihak berelasi, rugi penurunan nilai aset tetap, dan rugi penurunan nilai wajar investasi pada perusahaan patungan terkait investasi pada aset batu bara bernilai kalor rendah di Kalimantan Timur.

Sementara total aset sebesar AS$7.587 juta setara dengan kenaikan 19% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pada akhir tahun 2021, aset lancar tercatat sebesar AS$2.838 juta, sementara aset tidak lancar mencapai AS$4.749 juta. AEI mencatat saldo kas yang sehat sebesar AS$1.811 juta pada akhir tahun 2021.

"Kondisi pasar yang kondusif turut mendukung kinerja AEI pada tahun 2021. Kami membukukan profitabilitas yang solid sehingga kami dapat meningkatkan kontribusi terhadap negara melalui royalti dan pajak. Industri batu bara memang ada siklusnya, jadi walaupun kami menyambut baik kondisi yang kondusif ini, kami akan tetap fokus pada efisiensi dan keunggulan operasional. Lebih lanjut, kami harus memastikan bahwa bisnis kami akan dapat bertahan di tengah berbagai siklus melalui aktivitas bisnis yang stabil dan berkelanjutan."

Garibaldi Thohir lebih lanjut menambahkan, "Kami perkirakan pemulihan ekonomi global akan berdampak positif terhadap industri batu bara, namun kami tetap berhati-hati karena kondisi pandemi yang belum usai. Kami akan senantiasa meningkatkan keunggulan operasional, pengendalian biaya, dan efisiensi, serta terus mengeksekusi strategi demi keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang."

Filter