APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Ini Sederet Ekspansi Pengembang Properti Suryamas Dutamakmur (SMDM)

Administrator - 14/11/2019 09:52

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) terus memacu penjualan hingga ujung tahun ini.

Per akhir September 2019, pengembang Rancamaya ini meraih penjualan senilai Rp 409,18 miliar atau naik 9,35% dibandingkan realisasi penjualan per akhir September tahun lalu.

Selama ini, SMDM mengandalkan segmen real estate yang mencapai 75% dari total pendapatan.

Sedangkan kontribusi segmen golf dan hotel sebesar 21%, adapun sisanya 4% adalah pendapatan keanggotaan golf, tiket dan sewa ruang.

Direktur PT Suryamas Dutamakmur Tbk, Ferry Suhardjo, menyatakan selain residensial, mereka juga mulai mengembangkan segmen recurring income.

Hanya saja saat ini kontribusinya belum terlalu besar terhadap total pendapatan.

"Tantangan kami di Rancamaya, segmen komersial belum banyak karena di sana masih sebagai vila bukan rumah tinggal. Kami banyak melakukan recurring income di Harvest City tetapi di sana (segmennya) middle low," ujar dia kepada KONTAN, Rabu (13/11).

Tahun ini, Suryamas Dutamakmur juga banyak mengakuisisi lahan untuk proyek Harvest City.

Hingga akhir kuartal III-2019, SMDM sudah mengucurkan Rp 100 miliar untuk akuisisi lahan di area tersebut.

Dari izin lokasi Harvest City seluas 1.350 hektare, manajemen SMDM baru membebaskan 900 hektare.

Oleh karena itu, mereka masih akan mengagendakan rencana penambahan land bank pada tahun depan.

Suryamas Dutamakmur juga masih memiliki dua proyek lainnya yakni Rancamaya Golf & Estate seluas 780 hektare dan Royal Tajur seluas 68 hektare.

Ferry mengemukakan mereka masih fokus mengembangkan tiga area tersebut pada tahun depan.Peluang pertumbuhan juga makin besar dengan pemanfaatan proyek Bogor Inner Ring Road dan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi (Bocimi) akan memberikan dampak signifikan terhadap proyek Rancamaya dan Tajur.

Sedangkan proyek jalan tol Cimanggis-Cibitung akan berefek positif bagi proyek Harvest City.

Oleh karena itu, SMDM optimistis kinerja pada tahun ini masih tumbuh positif.

"Sampai dengan akhir tahun kemungkinan hampir sama dengan kuartal III, yakni tumbuh 9%-an," ucap Ferry.

Pada tahun depan, manajemen Suryamas belum melihat pasar properti akan melonjak signifikan.

Mereka menargetkan marketing sales senilai Rp 640 miliar di sepanjang 2020. Jumlah itu setara target marketing sales tahun ini.

"Tahun depan agak lebih berat, meski Bank Indonesia banyak melakukan relaksasi aturan seperti LTV dan suku bunga. Namun jangan lupa, ada potensi krisis global," ujar Ferry.

Di tahun ini pun, manajemen SMDM mematok marketing sales lebih rendah 15% dari target awal.

Oleh karena itu, Suryamas mulai melirik segmen milenial dengan meluncurkan produk yang relevan dengan target pasar pada tahun depan.

Suryamas berencana merilis produk dengan rentang harga di bawah Rp 1 miliar. Salah satunya kluster Kingsville seluas 25 hektare di Rancamaya serta proyek Apartemen Royal Tajur.

Selain itu, mereka akan memperkuat penjualan Harvest City.

"Tahun ini karena pasar properti belum bagus, kami hanya mengembangkan proyek yang sudah ada," ujar Ferry.

Di sepanjang 2020, SMDM mengalokasikan dana belanja modal sebesar Rp 200 miliar. Mereka akan menggunakan dana belanja modal untuk mengakuisisi lahan.

Sebanyak 65% dana capex berasal dari pinjaman perbankan, sementara 25% berasal dari kas internal dan 10% bersumber dari uang konsumen.

Filter