APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Himalaya Energi (HADE) Masih Kesengsem Bisnis Pembangkit Listrik

Administrator - 09/01/2020 09:42

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Himalaya Energi Perkasa Tbk masih berupaya mencari peluang di bisnis pembangkit tenaga listrik.

Sedianya, rencana tersebut direalisasikan tahun lalu melalui proses akuisisi 99,9% saham PT Panca Sinergi Perkasa.

Panca Sinergi adalah perusahaan yang bergerak di bisnis listrik tenaga air (mini hidro).

Namun, emiten berkode saham HADE itu batal mengakuisisi saham Panca Sinergi.

Corporate Secretary HADE Indra Wahyu Pratama mengatakan, tengah mengincar perusahaan lain di sektor pembangkit listrik untuk diakuisisi.

Namun ia belum bersedia menjelaskan detil agenda aksi korporasi tersebut. Alasannya, proses akuisisi masih di tahap awal due diligence.

"Masih banyak yang perlu dibahas, seperti aspek finansial dan legal," ujar Indra usai Rapat Umum Pemegang Sahan Luar Biasa (RUPSLB( HADE, Rabu (8/1).

Manajemen bersikukuh masuk ke bisnis tenaga listrik karena memiliki prospek cerah.

Sektor tersebut diyakini akan memainkan peran penting terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.

"Angkanya belum diproyeksikan, tapi bisnis power plant ini bisa berkontribusi besar bagi pendapatan HADE," ungkap Indra.

Selain merambah bisnis listrik, HADE juga akan memperbesar bisnis jasa pengisian liquefied petroleum gas (LPG).

Saat ini, bisnis pengisian LPG menjadi satu-satunya sumber pemasukan bisnis perusahaan itu.

Hingga kuartal III-2019, HADE mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,66 miliar yang seluruhnya dari bisnis jasa pengisian LPG.HADE tidak merealisasikan proses akuisisi saham Panca Sinergi karena perusahaan itu tidak bisa menyampaikan letter of waiver atau surat persetujuan dari bank kreditur hingga batas waktu yang ditetapkan.

Hal tersebut menyebabkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak memberikan restu atas akuisisi.

Selain membidik perusahaan listrik, tahun ini HADE juga akan menambah truk untuk memperlancar distribusi LPG.

Rencana tersebut merupakan lanjutan tahun 2019.

Tahun lalu HADE menyiapkan belanja modal Rp 20 miliar untuk membeli 10 unit truk pengangkut LPG.

Namun hingga tutup buku baru terealisasi satu unit, sehingga sampai sekarang HADE baru memiliki dua truk.

Manajemen HADE tengah mempertimbangkan kembali rencana pembelian truk.

"Sedang dibahas. Pembelian truk bisa dilakukan tahun ini atau tahun depan," terang Indra.

Namun, Indra belum bisa membeberkan besaran capital expenditure (capex) atau belanja modal yang dibutuhkan HADE untuk rencana bisnis tersebut.

Penambahan unit truk harus dilakukan jika perusahaan tersebut ingin meningkatkan kinerja.

Maklum, HADE masih bisa mengandalkan agen-agen LPG yang mengisi di fasilitas pengisian LPG milik perusahaan.

Saat ini HADE juga baru memiliki satu fasilitas pengisian LPG di Semarang, Jawa Tengah.

Fasilitas ini mempunyai kapasitas storage sebesar 40.000 kiloliter LPG.

Filter