APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Harga Batu Bara Melesat, Ini Ternyata Pemicunya

Administrator - 11/09/2020 14:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara untuk kontrak yang ramai diperjualbelikan melesat cukup signifikan pada perdagangan kemarin Kamis (10/9/2020). Penguatan harga yang terjadi menandai reli tiga hari beruntun.

Harga batu bara termal Newcastle ditutup naik 2,5% ke US$ 53,2/ton. Dalam tiga hari perdagangan terakhir, harga si batu legam ini telah naik 6,6%. Senin awal pekan ini, harga batu bara ditutup melorot ke bawah US$ 50/ton.

Reli harga batu bara yang terjadi sekarang ini patut diwaspadai karena permintaan untuk konsumsi listrik dan sektor industri di berbagai negara belum pulih pasca lockdown besar-besaran untuk menekan angka penyebaran virus corona.

 


Di sisi lain fenomena pandemi Covid-19 juga mendorong banyak negara-negara barat terutama Eropa untuk lebih getol menggenjot upaya substitusi batu bara dengan sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan.

Harga gas yang juga ikut tertekan serta kelimpahan pasokannya membuat negara tergiur untuk beralih ke sumber energi primer jenis ini. Berdasarkan laporan Reuters, impor batu bara di kawasan Asia anjlok di sepanjang tahun ini.

Permintaan batu bara di kawasan Asia masih rendah. Reuters melaporkan, dalam kurun waktu delapan bulan terakhir, total impor batu bara lintas laut (seaborne) tercatat mencapai 612,82 juta ton atau turun 7,1% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Anjloknya volume impor batu bara Asia dipicu oleh turunnya permintaan impor dari India dan Korea Selatan yang menjadi empat negara konsumen batu bara terbesar di Asia.

Dalam kurun waktu delapan bulan terakhir, impor batu bara China hanya turun 0,2% (yoy). Hal ini jauh berbeda dengan impor batu bara India yang turun hingga 18,4% (yoy) pada periode yang sama.

Selama Januari-Agustus, India mengimpor 113,48 juta ton batu bara atau 25,6 juta ton lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu, mengutip Reuters. Selain India, impor dari Korea Selatan juga drop 21% menjadi 71,01 juta ton dalam delapan bulan terakhir dari periode yang sama tahun lalu.

 

Impor batu bara China yang harusnya tumbuh signifikan justru malah anjlok 0,2% (yoy) dalam delapan bulan terakhir setelah Negeri Tirai Bambu secara tak resmi menetapkan pembatasan atau kuota impor guna mendongkrak industri domestiknya.

Impor batu bara China untuk bulan Agustus secara total mencapai 20,66 juta ton. Data Bea & Cukai China mencatat impor di bulan Agustus ini drop 20,8% dibanding bulan Juli.

Filter