APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Harga Akuisisi Bank Permata Didiskon Rp 3,93 Triliun, Jika Transaksi Kelar Juni

Administrator - 22/04/2020 08:13

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus korona membuat prospek finansial global penuh ketidakpastian.

Ini pula yang menyebabkan kesepakatan akuisisi saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) antara Standard Chartered (Stanchart) Bank dan PT Astra International Tbk (ASII) dengan Bangkok Bank harus berubah.

Stanchart dan ASII yang masing-masing bakal menjual 44,56% saham Bank Permata meneken amendment letter dengan Bangkok Bank pada Senin (20/4).

Isi surat itu: kesepakatan menurunkan harga jual saham BNLI menjadi 1,63 kali price book value (PBV).

Nilai ini berkurang dibandingkan harga perjanjian jual beli saham 12 Desember 2019 lalu seharga 1,77 kali PBV.

Depresiasi nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan ini terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu alasan terpangkasnya harga jual BNLI.

Amendment letter ini hanya akan berlaku jika penyelesaian transaksi paling lambat dilakukan Juni 2020.

Lewat tenggat itu, nilai transaksi akan kembali mengacu ke perjanjian 12 Desember 2019.

"Estimasinya ada pemangkasan 18% nilai dibandingkan kesepakatan pada Desember 2019. Ini disebabkan oleh beberapa revisi penilaian, pengurangan ekuitas pemegang saham Bank Permata karena adopsi IFRS 9, dan depresiasi rupiah terhadap dollar AS baru-baru ini," ujar Mark Stride, Head of Investor Relations Standard Chartered PLC,. dalam keterangan resmi, Senin (20/4).

Mengacu harga jual, total transaksi akuisisi ini akan menjadi US$ 2,12 miliar, setara Rp 33,496 triliun dengan acuan nilai tukar Rp 15.800 per dollar AS.

Jika dibanding perjanjian Desember 2019 senilai US$ 2,6 miliar atau setara Rp 37,43 triliun, ada penurunan nilai transaksi Rp 3,93 triliun.

Head of Investor Relations Astra International Tira Ardianti bilang, pandemi Covid-19 telah menyebabkan ketidakpastian ekonomi. Ini berpotensi menganggu pelaksanaan transaksi.

"Oleh sebab itu penjual dan pembeli sepakat memberi insentif penyelesaian transaksi, yang juga memberikan kepastian pasar di tengah situasi yang menantang," kata Tira, Selasa, (21/4).

Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma menilai, akuisisi BNLI senilai 1,63 PBV tergolong mahal, jika dibanding dengan nilai PBV bank-bank setara.

Bagi ASII dan Stancart, menurut Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee, amandment letter menjadi salah satu strategi mempercepat transaksi.

Ketika bisnis terimbas korona, kebutuhan uang tunai semakin besar.

Direktur Riset dan Investment Pilarmas Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai, ini akan menjadi sentimen negatif lanjutan ASII di tengah bisnis otomotif yang lesu.

Pada Selasa (21/4), ASII terkoreksi 2,15% ke level 3.640 per saham. Sementera BNLI turun 3,98% menjadi Rp 1.205 per saham.

Filter