FAC News

FIF Group Alami Penurunan Penjualan Hingga Rp8 Triliun
IQPlus, (2/10) - PT Federal International Finance (FIF Group) perusahaan pembiayaan milik PT Astra International Tbk (ASII) mengakui, masa pandemi turut menekan bisnis perusahaannya hingga akhir tahun ini.
Bahkan, Presiden Direktur FIF Group Margono Tanuwijaya mengungkapkan, bahwa perusahaan mengalami penurunan penjualan hingga tersisa Rp 32 triliun dari Rp 40 triliun di tahun 2019. Artinya penjualan perusahaan lenyap Rp8 triliun.
"Jadi kita pertahankan hanya turun 20 persen. Kalau dari strategi kita ada dua, efisiensi dan menjaga kualitas kredit," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (1/10/2020).
Margono memaparkan pihaknya akan menggunakan strategi efisiensi marketing dengan mengurangi ekspansi karena aktivitas di lapangan itu juga berkurang. Namun, dari sisi manajemen risiko, perusahaan ini tidak berarti berhenti melakukan penjualan.
"Kita sekarang memang turun tapi kita tidak turun-turun amat. Di situ bagaimana kuncunya kita memanfaatkan data base. Even, setelah pandemi pun kita masih bermain 10 persen-15 persen,"ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya mengungkapkan, FIF Gorup punya data base yang cukup besar. Saat ini, perusahaan yang fokus membiayai kendaraan roda dua ini memiliki sekitar 5 juta nasabah aktif.
"Bagaimana kita bisa memilih customer dengan lebih baik, oleh karena itu kita banyak melakukan pengembangan dari sisi kredit scoring. Itu yang pertama," kata Margono.
Margono menyebut, sejak berdiri terdapat sekitar 12 juta data nasabah. Menurutnya hal itu merupakan aset yang sambat berharga salam melakukan aktivitas penawaran yang samgat baik.
"Tentu untuk pembiayaan Spekta, walaupun turun 50 persen, sisa 50 persen itu adalah 95 persen nasabah yang membeli produk lagi ke kita," imbuhnya.
Margono menambahkan, bahkan pada pembiayaan multiguna, sebanyak 90 persen merupakan nasabah yang mengajukan pembiayaan produk ke FIF Group. Margono bilang pembiayaan multiguna rata-rata sebesar Rp 100 ribu per bulan.
"Itu 90 persen nasabah berdasarkan data FIF. Itulah strategi yang kita develop saat situasi krisis ini," tutupnya.