APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Estika Tata Tiara (BEEF) Terus Menambah Jaringan Distribusi Baru

Administrator - 28/10/2019 09:57

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen dan distributor daging beku PT Estika Tata Tiara Tbk terus menambah jaringan distribusi baru. Pada tahun ini emiten berkode saham BEEF di Bursa Efek Indonesia ini berencana menambah 10 jaringan distribusi di kota-kota besar seluruh Indonesia.

Direktur Utama PT Estika Tata Tiara Tbk Yustinus Sadmoko mengatakan hingga saat ini sudah ada enam jaringan distribusi yang berhasil mereka buka, yakni di Palembang dan Surabaya.

Manajemen BEEF masih mengejar jumlah jaringan tersebut sampai akhir tahun. Sebelumnya BEEF akan menyasar pasar luar Jawa seperti beberapa kota di Sulawesi dan Kalimantan.

Mengenai anggaran dan realisasi belanja modal pada tahun ini, Yustinus belum dapat menerangkan lebih rinci. Namun dia menegaskan semuanya masih sesuai rencana awal perusahaan.

Estika Tata Tiara mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 100 miliar.

BEEF juga mengincar penerbitan sukuk atau obligasi senilai Rp 350 miliar untuk mendanai perluasan jaringan distribusi.

Memasuki semester kedua tahun ini, BEEF optimistis dapat bertumbuh di tengah populernya konsumsi produk daging beku.

"Di akhir tahun juga biasanya menjadi musim tertinggi pembelian produk kami setelah momentum Lebaran," ungkap Yustinus kepada KONTAN, kemarin.

Adapun sampai akhir tahun ini, BEEF memproyeksikan pendapatannya mencapai Rp 1,2 triliun. Jumlah tersebut meningkat 34% dibandingkan pendapatan tahun lalu senilai Rp 895 miliar.Berdasarkan laporan keuangan semester I-2019, Estika Tata Tiara mencatatkan penjualan bersih Rp 580,03 miliar atau sekitar 48,3% dari target di sepanjang tahun ini.

Pertumbuhan pendapatan di semester pertama meningkat 29,45% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu beban pokok penjualan terkerek 22,8% year-on-year (yoy) menjadi Rp 476,71 miliar hingga akhir Juni tahun ini.

Pertumbuhan tinggi pendapatan bersih menyebabkan BEEF mampu mengamankan laba kotor senilai Rp 103,31 miliar, atau meningkat hingga 72% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 59,93 miliar.

Setelah dikurangi beberapa pos beban administrasi dan lainnya diperoleh laba bersih senilai Rp 32,02 miliar selama semester I-2019.

Jumlah tersebut naik tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 10,02 miliar.

Segmen penjualan produk sapi impor masih mendominasi perolehan bisnis BEEF di paruh pertama tahun ini, yakni mencapai 34% dari total penjualan bersih.

Segmen tersebut mencatatkan pertumbuhan sebesar 50% dari Rp 132,18 miliar di semester I-2018 menjadi Rp 198,99 miliar pada semester I-2019.

Selain itu, terdapat pula segmen penjualan produk sapi lokal sebesar Rp 57,84 miliar atau 10% dari penjualan bersih sepanjang enam bulan pertama 2019.

Saat ini BEEF memiliki tiga pabrik dengan kapasitas produksi mencapai 54 ton per hari dan memasarkan produknya ke berbagai pemain ritel modern.

Filter