FAC News

Efek Pandemi, Laba HM Sampoerna Q3 Anjlok 32% Jadi Rp 6,9 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu raksasa rokok nasional, PT Hanjaya Mandala SampoernaTbk (HMSP) atau HM Sampoerna mencatatkan laba bersih periode 9 bulan tahun ini atau per September 2020 mencapai Rp 6,91 triliun, turun 32,25% dari periode yang sama tahun lalu Rp 10,20 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan HMSP per kuartal III-2020, koreksi laba tersebut terjadi seiring dengan pendapatan yang juga menurun di periode Januari hingga September itu.
Pendapatan produsen rokok Dji Sam Soe dan Sampoerna Mild ini turun 12,55% menjadi Rp 67,78 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 77,51 triliun.
Beban pokok sebetulnya berhasil ditekan menjadi Rp 53,54 triliun dari sebelumnya Rp 58,62 triliun, sementara beban umum dan administrasi juga turun menjadi Rp 1,49 triliun dari Rp 1,77 triliun.
Beban keuangan juga turun menjadi Rp 615,75 miliar dari sebelumnya 804,28 miliar, dan ada selisih rugi kurs Rp 495 juta dari sebelumnya laba selisih kurs Rp 309 juta.
Secara rinci, penjualan terbesar yakni pasar lokal untuk sigaret kretek mesin sebesar Rp 45,28 triliun, turun dari sebelumnya Rp 54,66 triliun
Manajemen HMSP, dalam penjelasan di laporan keuangan itu, mengatakan dampak negatif ekonomi akibat dari Covid-19 dan adanya kebijakan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) dari pemerintah telah menyebabkan penurunan daya beli masyarakat dan perubahan prioritas belanja konsumen.Adapun aset perusahaan per September mencapai, Rp 44,74 triliun, turun dari Desember 2019 yakni Rp 50,90 triliun. Posisi kas dan setara kas juga berkurang menjadi Rp 14,15 triliun dari Desember 2019 yakni Rp 18,82 triliun.
Efeknya, berdampak pada penurunan volume industri rokok dan perubahan preferensi rokok konsumen dewasa ke produk-produk yang lebih terjangkau di Indonesia.
"Pandemi Covid-19 juga telah mengakibatkan terganggunya kegiatan operasional perusahaan, seperti adaptasi kegiatan manufaktur, pengadaan barang, periklanan dan promosi, untuk memastikan keselamatan pemangku kepentingan Perusahaan dan mematuhi peraturan pemerintah," tulis manajemen HMSP, dikutip Rabu (18/11/2020).
"Semua ini berdampak negatif terhadap kinerja bisnis perusahaan," tulis HMSP.
Perusahaan telah mengambil langkah-langkah keberlangsungan bisnis yang sesuai dengan kebijakan pemerintah yang berlaku untuk mengurangi dampak pandemi ini terhadap operasional dan kinerja bisnis perusahaan dan memastikan ketersediaan produk bagi konsumen dewasa, serta memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan para karyawan.
"Manajemen akan terus memonitor perkembangan pandemi Covid-19 dan mengevaluasi dampaknya terhadap hasil usaha dan kinerja keuangan Grup secara keseluruhan."