FAC News

DGIK TARGETKAN TAHUN DEPAN RAIH PENDAPATAN Rp1 TRILIUN
IQPlus, (29/12) - PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) tahun depan menargetkan meraih pendapatan Rp 1 Triliun atau meningkat hingga ±300% dibandingkan perolehan pendapatan tahun ini yang berkisar Rp345-Rp350 miliar. Optimisme tersebut didukung oleh rencana ekspansi Perseroan untuk kembali masuk ke proyek-proyek Infrastruktur yang didominasi oleh proyek Pemerintah.
Di tahun 2021, Perseroan lebih banyak fokus pada perbaikan internal dan juga faktor Pandemi Covid-19 dimana banyak terjadi penundaan proyek infrastruktur tanah air. Untuk proyek pemerintah, Perseroan tetap mengerjakan proyek-proyek yang diperoleh dari tahun 2019 dan 2020 seperti pembangunan gedung Universitas Mulawarman, Bandara Syamsudinnoor Banjarmasin, pembangunan jalan dan pekerjaan sejumlah pengaman pantai di Sumatera dan Jawa.
Direktur Utama PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. Bapak Budi Susilo mengungkapkan, tahun ini Perseroan berhasil membukukan kinerja positif setelah tahun lalu mengalami rugi bersih. Meskipun secara pendapatan di tahun ini masih menurun, namun Perseroan berhasil mencatatkan laba bersih.
"Kami telah berhasil meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasional, ini akan menjadi modal kami kedepan untuk siap menghadapi momentum pemulihan di sektor jasa konstruksi di tanah air" ungkap Budi Susilo.
Tahun depan, Perseroan menargetkan untuk perolehan kontrak baru sebesar Rp1,8 Triliun, naik signifikan dibandingkan realisasi kontrak baru di tahun ini yang hanya sebesar Rp167 miliar atau naik 978% YoY (Year on Year). Jika ditambah dengan besaran kontrak tahun ini yang di Carry Over ke tahun depan sebesar ±Rp300 Miliar, maka total order book Perseroan di tahun depan mencapai Rp2,1 Triliun.
Beberapa proyek yang sedang dikerjakan saat ini diantaranya Holland Villlage di Jakarta, Ciputra Bisnis Park & Delft Ciputra Apartemen di Makasar, RS Umum Aisyiyah di Ponorogo, Bandara Udara Nabire di Papua, PLTU 1.000 MW Cirebon. Perseroan juga baru melakukan penyerahan (Final Hand Over) di Desember 2021 kepada Universitas Mulawarman dan Islamic Development Bank, dari proyek tersebut Perseroan meraih Certificate of Customer Satisfaction for Excellent Service on Cost, Quality, and Time, serta Certificate of Achievement for Zero Fatal Accident.
Budi Susilo menambahkan, target pertumbuhan yang signifikan tersebut merupakan babak baru (New Era) bagi Perseroan, tidak hanya di dorong oleh perbaikan performa namun juga oleh masuknya PT Global Dinamika Kencana (GDK) menjadi pemegang saham pengendali Perseroan.
Pada 24 November 2021, pemegang saham telah menetapkan susunan pengurus baru untuk memperkuat manajemen, langkah ini sebagai bagian akhir dari proses konsolidasi sekaligus langkah dimulainya transformasi bisnis.
"Transformasi bisnis Perseroan kedepannya akan memberikan dampak signifikan pada perolehan proyek-proyek Infrastruktur, Gedung dan proyek lainnya. Langkah berikutnya adalah peningkatan di bisnis infrastruktur berupa investasi di aset infrastruktur. Hadirnya GDK sebagai pemegang saham pengendali baru menjadi tenaga baru bagi Perseroan untuk bisa melakukan lompatan besar, termasuk melakukan integrasi bisnis (sinergi group) di industri konstruksi" tutup Budi Susilo.
Kinerja 9M2021
Per 30 September 2021 (9M2021) Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp232,8 miliar atau mengalami penurunan sebesar 27,2% dibandingkan priode yang sama tahun lalu. Namun Perseroan mampu membukukan laba bersih sebesar Rp1,5 miliar naik signifikan dibandingan kerugian bersih Rp27,2 miliar yang diperoleh periode yang sama tahun lalu.
Neraca perusahaan di 9M2021 juga semakin solid dengan turunnya lliabilitas yang disertai dengan kenaikan ekuitas, sehingga rasio utang terhadap ekuitas (DER/Debt to Equity ratio) turun menjadi 0,54x dari posisi di akhir tahun 2020 sebesar 0,71x. Kondisi likuiditas juga meningkat, Cash Ratio ( Ratio Kas & Setara Kas banding Liabilitas Lancar) naik menjadi 0,38x dibandingkan posisi di akhir tahun 2020 sebesar 0,27x.