FAC News

CHANDRA ASRI CETAK LABA BERSIH TIGA KALI LIPAT SEPANJANG TAHUN 2021
IQPlus, (15/3) - Pada 15 Maret 2022, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) merilis laporan keuangan konsolidasi yang diaudit untuk tahun 2021.
Direktur Perseroan, Suryandi, menyampaikan "Tahun 2021 merupakan tahun yang penting bagi Chandra Asri. Kami sangat senang mengumumkan kinerja yang solid dalam lingkungan yang dinamis.
Perseroan berhasil mempertahankan kelangsungan usaha, mencapai keunggulan operasional, dan ketahanan finansial yang berkelanjutan. Kami merealisasikan Pendapatan setahun penuh sebesar US$2,580.4 juta, naik 43% dari tahun lalu. Chandra Asri mencatat EBITDA FY 2021 sebesar US$356.2 juta, naik 91% year-on-year. Ini diterjemahkan menjadi Laba Bersih Setelah Pajak FY 2021 sebesar US$152.0 juta, sekitar 3 kali lipat dari US$51.5 juta yang tercatat pada FY 2020, dan 195% lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Kami mempertahankan standar operasional dan keselamatan yang tinggi, dengan pelaksanaan pengurangan biaya struktural yang efektif melalui Transformasi Digital, yang berujung pada penerimaan penghargaan INDI 4.0 dari Kementerian Perindustrian Indonesia pada tahun 2021 untuk kategori "Digitalisasi Agresif". Kami telah lebih meningkatkan profil jatuh tempo utang Perseroan, mengoptimalkan struktur modal, dan mengurangi biaya bunga rata-rata tertimbang, dan mengakhiri tahun dengan kas dan setara kas US$2021.1 juta.
Kami membuat kemajuan luar biasa dalam ESG dan Keberlanjutan. Pada tahun 2021, Chandra Asri meraih berbagai penghargaan seperti Penghargaan PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup, Penghargaan Industri Hijau dari Bursa Efek Indonesia, Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi oleh Kementerian Energi, Penghargaan Indonesia Sustainable Development Goals, dan Penghargaan Utama Industri Hijau 2021 BEI untuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Kami juga mencapai banyak tonggak penting untuk pengembangan kompleks petrokimia kedua kami (CAP 2), termasuk menetapkan Investor Strategis yang dipilih setelah proses seleksi yang ketat dan komprehensif, serta melaksanakan Penawaran Umum Terbatas senilai US$1.1 miliar di Bursa Efek Indonesia, salah satu terbesar yang pernah ada di BEI, untuk memberikan basis ekuitas yang kuat bagi rencana ekspansi transformasional kami.
Kami akan terus melanjutkan pengembangan kompleks CAP 2 kami untuk mencapai pertumbuhan transformasional, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami dan perekonomian Indonesia."
Pendapatan Bersih meningkat sebesar US$774.0 juta menjadi US$2,580.4 juta dari US$1,806.4 juta pada FY 2020 terutama karena harga penjualan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Selama FY 2021 harga Polyethylene, Polypropylene, dan Styrene Monomer naik masing-masing menjadi US$1,253/T, US$1,446/T, dan US$1,182/T dari US$902/T, US$1,023/T, dan US$780/T di FY 2020. Volume penjualan relatif stabil di level 2,211 ton.
Beban Pokok Pendapatan FY 2021 meningkat menjadi US$2,235.4 juta dibandingkan dengan US$1,641.3 juta pada FY 2020 karena harga bahan baku rata-rata yang lebih tinggi dengan Naphtha naik menjadi US$659/T, dari rata-rata US$414/T pada FY 2020 dilatarbelakangi oleh Brent yang lebih tinggi harga minyak mentah (kenaikan 70% dari tahun ke tahun menjadi rata-rata US$71/barel terhadap US$42/barel pada FY 2020).
Meskipun beban pokok pendapatan lebih tinggi, peningkatan kinerja topline membantu secara signifikan meningkatkan Laba Kotor selama tahun 2021 lebih dari dua kali lipat ke level US$345.0 juta, dibandingkan dengan US$165.1 juta selama periode yang sama di tahun 2020.
EBITDA telah meningkat secara signifikan menjadi US$356.2 juta dari US$186.7 juta pada FY 2020 sebagian besar didorong oleh peningkatan spread, permintaan yang kuat untuk petrokimia Asia, gangguan pasokan di pasar AS, gangguan logistik, dan eksekusi yang solid dari program pengurangan biaya struktural dan transformasi digital Perseroan.
Didukung oleh kinerja yang solid secara keseluruhan, Perseroan mampu membukukan Laba Bersih Setelah Pajak sebesar US$152.0 juta pada FY 2021 dibandingkan US$51.5 juta pada periode yang sama tahun lalu sedangkan Total Aset meningkat sebesar 38.9% menjadi US$4,993.1 juta per 31 Desember 2021, dari US$3,593.7 juta pada 31 Desember 2020. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh keberhasilan rights issue yang dilakukan pada Q3 2021, yang menghasilkan kas dan setara kas yang lebih tinggi.