APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Bunga Utang Bengkak, Indosat Rugi Rp 716 Miliar di 2020

Administrator - 19/02/2021 11:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Operator telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) selama 2020 membukukan kerugian Rp 716,72 miliar. Kinerja ini jauh berbeda dari capaian perusahaan dari periode yang sama tahun sebelumnya dimana tercatat laba bersih sebesar Rp 1,56 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, nilai laba bersih per saham juga mengalami minus Rp 131,90 dari sebelumnya positif Rp 288,74.

Kerugian ini terjadi kendati pendapatan perusahaan mengalami kenaikan 6,92% secara tahunan (year on year/YoY). Kenaikan tersebut membuat pendapatan perusahaan di tahun lalu menjadi senilai Rp 27,92 triliun, dari tahun 2019 sebesar Rp 26,11 triliun.

 

Kenaikan paling besar terjadi pada pendapatan seluler menjadi senilai Rp 23,06 triliun, dari sebelumnya di akhir 2019 yang senilai Rp 20,67 triliun.

Sedangkan pendapatan multimedia, komunikasi daya, internet turun menjadi Rp 4,28 triliun dari sebelumnya Rp 4,78 triliun. Diikuti oleh turunnya pendapatan telekomunikasi tetap menjadi sebesar Rp 560,53 miliar dari sebelumnya Rp 662,47 miliar.

 

Pada periode akhir tahun lalu terjadi kenaikan beban total menjadi senilai Rp 25,52 triliun dari posisi akhir 2019 yang senilai Rp 21,88 triliun. Sebab pada 2020 perusahaan sudah tak lagi mengantongi keuntungan dari jual dan sewa menara serta dari penerimaan aset yang nilainya terbilang besar di akhir 2019.

Salah satu penyebab rugi Indosat adalah kenaikan biaya keuangan 10,14% menjadi sebesar Rp 3,04 triliun di akhir 2020, dari posisi akhir tahun sebelumnya senilai Rp 2,76 triliun. Ini terdiri dari kenaikan bungan pinjaman dari Rp 1,64 triliun menjadi Rp 2,04 triliun dan beberpa beban bunga lainnya.

Selain itu juga terjadi kerugian dari selisih kurs mencapai Rp 57,72 miliar dari sebelumnya pos ini untung Rp 77,62 miliar.

Dari segi aset, nilai kas dan setara kas mengalami penurunan drastis menjadi senilai Rp 1,78 triliun dari setahun sebelumnya senilai Rp 5,88 triliun.

Aset total tercatat senilai Rp 62,77 triliun, terbilang stagnan dari posisi tahun sebelumnya yang senilai Rp 62,81 triliun. Nilai aset lancar turun menjadi Rp 9,59 triliun dari Rp 12,44 triliun dan aset tak lancar naik menjadi Rp 53,18 triliun dari Rp 50,36 triliun.

Liabilitas perusahaan juga tak bergerak tinggi selama satu tahun terakhir menjadi senilai Rp 49,86 triliun dari Rp 49,10 triliun. Tercatat liabilitas jangka pendek senilai Rp 22,65 triliun dan liabilitas jangka panjang senilai Rp 27,20 triliun.

Ekuitas perusahaan pada akhir Desember 2020 tercatat sebesar Rp 12,91 triliun, turun tipis dari Rp 13,07 triliun di akhir periode yang sama tahun sebelumnya.

Filter