FAC News

BEI Kupas Laporan Keuangan Emiten Sawit Milik Haji Isam, Kenapa?
EmitenNews.com - Emiten sawit milik pengusaha Haji Isam, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), membeberkan sejumlah penjelasan terkait kinerja dan transaksi afiliasi sepanjang semester I-2025, merujuk pada permintaan klarifikasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Keuangan PGUN, Tamlikho dalam keterangan tertulisnya Selasa (12/8), menjelaskan bahwa sebagian besar penjualan crude palm oil (CPO) perusahaan ditujukan kepada PT Jhonlin Agro Raya yang merupakan entitas afiliasi. Penetapan harga jual dilakukan mengacu pada harga pasar hasil tender PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN), menggunakan harga acuan rata-rata bulanan.
Perusahaan menegaskan tidak ada perubahan signifikan pada volume maupun harga jual CPO sebelum kenaikan harga saham. Berdasarkan data, volume penjualan CPO pada April–Juli 2025 bergerak di kisaran 2.490–3.191 metrik ton dengan harga rata-rata antara Rp13.412 hingga Rp14.623 per kilogram.
PGUN juga mengungkapkan bahwa utang dari pemegang saham, PT Araya Agro Lestari, digunakan untuk membeli aset berupa lahan, tanaman, bangunan, kendaraan, dan alat berat milik PT Langgai Agrindo Agung dan PT Bumi Pasir Agrindo. Awalnya, pelunasan pinjaman direncanakan pada 26 Maret 2026 sesuai perjanjian. Namun, pada 11 Juli 2025, perseroan telah melunasi pinjaman tersebut lebih cepat. Pinjaman itu dibebankan bunga 3% per tahun.
Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan PGUN melonjak dari Rp295,10 miliar pada Juni 2024 menjadi Rp493,97 miliar pada Juni 2025. Manajemen menyebut kenaikan ini didorong oleh meningkatnya volume produksi serta harga jual rata-rata CPO dan palm kernel (PK) dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada semester I-2024, produksi PGUN tertekan oleh dampak El Nino, sehingga penjualan merosot. Tahun ini, kondisi produksi membaik. Penjualan minyak kelapa sawit naik menjadi Rp332,19 miliar atau bertambah Rp94,26 miliar, sementara penjualan inti sawit meningkat menjadi Rp52,40 miliar atau naik Rp33,7 miliar.
Saldo PPh Pasal 29 per 30 Juni 2025 tercatat Rp25,18 miliar, naik signifikan dari Rp13,29 miliar pada akhir 2024. Peningkatan ini dipicu lonjakan laba kena pajak seiring kenaikan pendapatan, serta penyesuaian fiskal atas pengeluaran yang tidak dapat dikurangkan secara fiskal.
Pelunasan PPh Pasal 29 akan dilakukan paling lambat 30 April tahun berikutnya bersamaan dengan penyampaian SPT Tahunan PPh Badan. Hingga Juni 2025, perusahaan telah membayar angsuran PPh senilai Rp20,5 miliar sehingga sisa kewajiban ditaksir Rp4,2 miliar.
Dalam laporan public expose, PGUN menganggarkan belanja modal 2025 sebesar Rp191 miliar, mayoritas untuk investasi tanaman senilai Rp150 miliar. Hingga akhir Juli 2025, realisasi belanja modal tercatat sesuai rencana, dengan capaian replanting 60% dan penanaman baru 40%.
Perlu diketahui Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membekukan sementara perdagangan saham PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) mulai sesi I hari ini, Kamis (31/7/2025) terkait lonjakan harga saham.
PGUN, emiten milik pengusaha Haji Isam. Dalam tujuh hari terakhir, harga saham PGUN meroket 93,88% ke Rp1.425 dari Rp735.
Dalam sebulan PGUN naik mencapai 163,89%. Dalam PGUN melonjak capai 309,48%, dari Rp348 ke Rp1.425.