APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Wabah Corona Bisa Menekan Marketing Sales PPRO

Administrator - 08/04/2020 08:13

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona yang semakin masif di Indonesia bakal menyulitkan PT PP Properti Tbk (PPRO) untuk menjual produk properti pada April-Mei 2020.

Namun manajemen PPRO masih optimistis mampu memenuhi target marketing sales sebesar Rp 3,8 triliun di sepanjang tahun ini. Pasalnya, anak usaha PT PP Tbk (PTPP) ini masih mencatatkan pertumbuhan marketing sales hingga Februari lalu.

Direktur Keuangan PT PP Properti Tbk, Indaryanto menyebutkan, hingga Februari tahun ini mereka mengantongi marketing sales senilai Rp 290 miliar, naik 26,67% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 229 miliar. "Karena Covid-19 belum menyebar," tutur Indaryanto, Jumat (3/4).

Penyumbang marketing sales terbesar berasal dari proyek Grand Kamala Lagoon yang mencapai 24% total marketing sales. Ini adalah proyek mix used di Bekasi yang terdiri dari apartemen, hotel, mal dan sekolah dengan lahan seluas 29 hektare (ha).

Proyek selanjutnya adalah Grand Sungkono Lagoon Surabaya sebesar 15%. Ini adalah proyek superblok di atas lahan seluas 3,5 ha. Kemudian, ada proyek The Evenciio yang berkontribusi 10% dan Begawan Apartemen Malang, serta Grand Anila Kertajati yang masing-masing berkontribusi sebesar 8% dan 7%.

Untuk pencapaian kuartal I 2020, Indaryanto belum bisa membeberkan lantaran datanya masih dikumpulkan. Walau begitu, PPRO memproyeksikan pencapaian bisnis hingga Maret 2020 masih tumbuh. Namun periode April-Mei baru akan mengalami tekanan akibat pandemi virus corona.

Toh, PPRO belum berencana merevisi target tahun ini. Pasar properti diharapkan pulih di semester II-2020. Tahun ini, PPRO membidik pendapatan Rp 3,1 triliun dengan laba bersih Rp 346 miliar.

Tahun lalu, PPRO mengantongi pendapatan Rp 2,51 triliun, turun 1,79% dari pencapaian tahun 2018. Penurunan itu menyebabkan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk turun 31,02% menjadi senilai Rp 269 miliar.

Di tengah pandemi corona, PPRO tetap gencar ekspansi. Mereka baru saja membeli lahan di Rancasari, Bandung, Jawa Barat seluas 9 ha. Manajemen berencana mengembangkan lahan itu khusus untuk kawasan residensial.

Tahun ini, PPRO memacu bisnis residensial untuk menyiasati penerapan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) 72. Ketentuan ini menyebabkan perusahaan hanya boleh mengakui pendapatan jika sudah ada serah terima barang dengan konsumen. Pembangunan residensial berupa rumah tapak membutuhkan waktu penyelesaian lebih cepat dibanding superblok sehingga pendapatan lebih cepat diterima.

PPRO akan membangun rumah tapak di Rancasari dalam tiga tahap. Setiap tahap, PPRO menargetkan pembangunan 200 unit rumah. Jadi, total proyek rumah di Rancasari sekitar 600 unit. Setiap unit rumah memiliki luas 54 meter persegi dengan harga jual sekitar Rp 800 juta.

Filter