FAC News

Tenant Minta Diskon, Emiten Mal Tertekan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. DKI Jakarta telah mulai melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta Jumat (10/4) lalu. Pemberlakuan PSBB ini juga akan segera diikuti Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang dan Tangerang Selatan. Hal ini membawa dampak bagi emiten-emiten pengelola pusat perbelanjaan.
Wakil Direktur Utama PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) Jeffri S. Tanudjaja mengungkapkan, bisnis mal pasti akan terganggu akibat kebijakan tersebut. Meski begitu, manajemen emiten pengelola kawasan Pondok Indah ini mendukung program PSBB tersebut.
Akibat PSBB, hampir semua penyewa di mal yang dikelola Metropolitan Kentjana, yaitu Pondok Indah Mall 1, Pondok Indah Mall 2 dan Street Gallery, mengajukan pengurangan biaya sewa. Total jumlah penyewa di tiga pusat perbelanjaan tersebut sekitar 545 tenant.
Metropolitan Kentjana telah menyetujui permintaan tersebut, tetapi tidak berlaku ke semua penyewa. "Saat ini, kami berikan diskon pembayaran sewa sebesar 50% untuk April dan Mei 2020, kecuali untuk penyewa berjenis supermarket, farmasi, perbankan, serta yang menjual vitamin dan produk kesehatan," ungkap Jeffri saat dihubungi KONTAN, pekan lalu.
Jeffri belum bisa memprediksi dampak langkah ini terhadap keuangan Metropolitan Kentjana sepanjang 2020. Menurut dia, hal tersebut baru bisa terlihat setelah manajemen tahu berapa lama kondisi ini akan berlangsung.
Sebagai gambaran, sepanjang 2019 pendapatan sewa pusat perbelanjaan berkontribusi sebesar 46,13% terhadap total pendapatan MKPI yang mencapai Rp 1,87 triliun. Jeffri bilang, PSBB juga memengaruhi pengembangan bisnis yang tengah dijalankan MKPI. Sejak Jumat, 10 April 2020, pembangunan Pondok Indah Mall 3 berhenti sementara.
"Harapannya, dapat tetap selesai pada akhir tahun ini kecuali PSBB diperpanjang sampai waktu yang tidak bisa diperkirakan," ucap dia. Pembukaan Pondok Indah Mall 3 rencananya akan dilaksanakan pada Maret 2021.
Jadwal tersebut telah mundur dari rencana pembukaan sebelumnya, yakni pada Oktober 2020. Pasalnya, para calon penyewa menyarankan agar pembukaan dilakukan bertepatan dengan rilis koleksi musim semi dan musim panas.
Pakuwon Jati menolak permintaan potongan biaya sewa
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) juga mengalami kondisi serupa. Direktur Pakuwon Jati Ivy Wong mengatakan, menjelang PSBB, banyak penyewa di pusat perbelanjaan Pakuwon yang meminta potongan biaya sewa. Tapi Pakuwon Jati tidak menyetujui permintaan tersebut.
Gantinya, Pakuwon Jati memberi kelonggaran waktu bagi para penyewa untuk melunasi biaya sewa. "Kami sudah setuju para tenant bayar mundur untuk April hingga Juni 2020, tetapi service charge tetap bayar," tutur Ivy.
Soal kinerja keuangan, Ivy yakin keuangan perusahaannya cukup prudent. "Kami masih punya uang masuk dari perkantoran dan jumlah pinjaman kami tidak banyak," ungkap dia.
Per September 2019, pemasukan dari bisnis sewa dan jasa pemeliharaan Pakuwon Jati mencapai Rp 1,83 triliun. Ini setara 34,9% dari total pemasukan PWON sebesar Rp 5,24 triliun.
Asal tahu saja, PSBB otomatis juga akan menurunkan minat pembelian di mal. Hasil survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada periode Februari 2020 mengalami kontraksi 0,8 % secara tahunan (yoy). Adapun perkiraan bank sentral, penjualan eceran bakal lanjut menurun lebih dalam pada Maret 2020, yang tercermin dari IPR Maret 2020 sebesar -5,4% (yoy).