APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Tekanan Kinerja Keuangan Megapolitan Development (EMDE) di Tahun 2020 Bertambah Berat

Administrator - 03/04/2020 08:31

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lantaran pasar properti belum pulih, PT Megapolitan Developments Tbk mencatatkan kerugian bersih di sepanjang tahun lalu.

Kerugian itu berpotensi berlanjut pada tahun ini, bahkan bisa lebih besar lagi akibat tekanan pasar dan aturan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) 72 mengenai pengakuan pendapatan dari kontrak pelanggan.

Berdasarkan laporan keuangan 2019, emiten berkode saham EMDE di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu membukukan kerugian bersih sebesar Rp 34,38 miliar.

Padahal di tahun 2018 mereka masih mengantongi laba bersih Rp 15,94 miliar. Hasil tersebut seiring dengan penurunan penjualan produk properti, baik rumah dan apartemen.

Sekretaris Perusahaan PT Megapolitan Developments Tbk, Ouw Desiyanti menjelaskan kelesuan penjualan properti akibat berbagai isu, baik nasional maupun internasional.

"Nasional ada Pemilu 2019 dan di internasional ada perang dagang Amerika - China," terang dia saat dikonfirmasi KONTAN, Selasa (31/3).

Tahun ini, EMDE berpotensi menanggung kerugian yang lebih besar karena pasar properti juga tertekan oleh pandemi virus corona (Covid-19).

Bersamaan dengan itu, regulator menerapkan PSAK 72 dalam menyusun laporan keuangan.

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia BEI pada pertengahan Maret lalu, manajemen EMDE menyatakan PSAK 72 menyebabkan hasil penjualan rumah dan apartemen yang masih tahap pembangunan tidak dapat dibukukan hingga serah terima unit kepada konsumen.

Walhasil, EMDE akan mencatatkan penurunan pendapatan dan mengakibatkan kerugian.

Pasalnya, selama ini penjualan rumah dan apartemen berkontribusi hampir 50% terhadap total pendapatan Megapolitan Developments.

Meski demikian, EMDE masih berharap pendapatan meningkat dengan memacu bisnis yang memberikan pendapatan berulang (recurring income).

Hal tersebut menyusul mulai beroperasinya Vivo Mall Sentul di kawasan Bogor. "Kami akan fokus kepada peningkatan recurring income yang berasal dari Cinere Mall dan Cinere Bellevue Mall," ujar Desi.

Di tengah pandemi Covid-19, EMDE akan patuh terhadap kebijakan pemerintah dalam rangka memerangi wabah ini. Oleh karena itu, khusus untuk divisi ritel, EMDE secara intensif berkoordinasi dengan para penyewa agar bisa mendapatkan solusi yang saling menguntungkan.

EMDE juga telah menyiapkan strategi untuk menggenjot penjualan perumahan. Mereka berencana bekerja sama dengan pihak ketiga untuk memperluas pasar properti menggunakan teknologi.

Hal itu diharapkan bisa menggenjot pemasaran proyek existing seperti Cinere Parkview untuk segmen menengah atas.

Selain itu, mereka memacu pemasaran pada produk baru yang akan meluncur pada tahun ini seperti Cattleya yang akan menyasar segmen pasar menengah.

Filter