APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Investasi Digital Menekan Laba Bersih Enseval (EPMT)

Administrator - 08/04/2020 08:38

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Enseval Putera Megatrading Tbk membukukan kenaikan penjualan bersih sebesar 7,91% year-on-year (yoy) menjadi Rp 22,23 triliun di sepanjang tahun lalu. Namun, anak usaha PT Kalbe Farma Tbk itu mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih Rp 580,63 miliar. Jumlah itu menyusut 11,09% yoy.

Vidjongtius, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengatakan, perubahan komposisi produk dan kenaikan biaya operasional turut mengerek beban pada tahun lalu. "Serta tambahan investasi di teknologi digital aplikasi distribusi juga telah mengerek pos beban di tahun 2019," kata dia kepada KONTAN, Senin (6/4) lalu.

Pada kuartal IV-2019, Enseval bersama Kalbe Farma mendirikan PT Emos Global Digital. Perusahaan baru tersebut lantas mengembangkan aplikasi distribusi produk dalam skema business to business (B2B) bernama Emos.

Sementara jika menelisik lebih jauh kinerja Enseval tahun lalu, kontributor utama penjualan adalah segmen barang konsumsi senilai Rp 9,53 triliun. Barulah menyusul segmen obat-obatan dan segmen lain. Komposisi penjualan itu berbeda dengan 2018 dengan kontribusi utama segmen obat-obatan sebesar Rp 8,74 triliun. Sementara segmen barang konsumsi dan segemn lain mengisi sisanya.

Sejatinya, laba kotor Enseval tahun lalu masih mampu mendaki 2,51% yoy menjadi Rp 2,45 triliun. Meskipun, beban pokok penjualan perusahaan berkode saham EPMT di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut naik 8,57% yoy menjadi Rp 19,77 triliun.

Namun kenaikan empat beban lain lantas menekan kinerja laba berikutnya hingga laba bersih. Keempat beban tersebut meliputi beban penjualan, beban umum dan administrasi, beban keuangan dan beban pajak final.

Sementara tahun ini, Enseval membidik pertumbuhan penjualan bersih 6%-8% yoy. Mengacu pada raihan tahun lalu sebesar Rp 22,23 triliun tadi, artinya target penjualan bersih minimal tahun 2020 senilai Rp 23,56 triliun.

Rencana ekspansi

Enseval tak jera memacu bisnis digital biarpun tahun lalu menjadi salah satu penambah beban keuangan. Tahun ini mereka masih akan melecut penjualan melalui aplikasi Emos.

Selain itu, EPMT berencana meningkatkan efisiensi modal kerja dengan cara mengatur persediaan barang jadi. Terutama di area pemasaran Jawa Barat seiring dengan kehadiran pusat distribusi baru di kawasan industri Kota Deltamas, Cikarang, Jawa Barat.

Saat ini, EPMT masih mengawal penyelesaian pembangunan pusat distirbusi seluas 11.104 meter persegi (m) dengan daya tampung sebesar 13.500 pallet. "Pembangunan gudang di Deltamas diharapkan selesai sekitar bulan Juni 2019," tutur Vidjongtius.

Agenda ekspansi lain pun tetap berjalan tahun ini. Enseval menganggarkan dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) sekitar Rp 100 miliar-Rp 200 miliar untuk memperluas jangkauan distribusi. Sumber capex berasal dari kas internal.

Rencana perluasan jangkauan distribusi antara lain mencakup penambahan gudang, cabang serta kantor penjualan baru. Enseval juga melibatkan peran pada sub distributor di tiga hingga lima area baru dengan target perluasan distribusi di sebagian Sumatra, Kalimantan dan Papua.

Asal tahu, Enseval mengoperasikan 48 cabang milik sendiri, 28 cabang melalui anak usaha bernama Tri Sapta Jaya, 27 kantor penjualan serta dua pusat distribusi regional. Jangkauan distribusinya merambah lebih dari 200.000 outlet melalui aneka saluran perdagangan.

Filter