FAC News

Bisnis Emas Menopang Kinerja Merdeka Copper Gold (MDKA)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang positif di sepanjang tahun lalu. Hal ini tak lepas dari kinerja mentereng di segmen bisnis pertambangan emas.
Tahun lalu, MDKA meraih kenaikan pendapatan sebesar 36,8% year on year (yoy) menjadi US$ 402,03 juta. Laba bersih perusahaan ini juga meningkat 34,98% yoy menjadi US$ 70,82 juta.
Corporate Secretary MDKA Adi Ariansyah Sjoekri mengatakan, pencapaian positif kinerja keuangan MDKA tahun lalu dipengaruhi hasil penjualan emas yang mencapai 219.000 ons troi (oz).
Jumlah itu naik 19,02% yoy ketimbang realisasi tahun sebelumnya sebesar 184.000 oz.
Dari sisi produksi, tahun lalu MDKA mampu menghasilkan 223.042 oz emas atau tumbuh 33,15% yoy dibandingkan produksi 2018 sebesar 167.506 oz.
Produksi emas di tahun lalu melebihi target yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu berkisar 180.000-200.000 oz, ujar Adi, Kamis (26/3).
Untuk tahun ini, MDKA mematok produksi emas yang lebih rendah dibandingkan realisasi tahun lalu yakni berkisar 165.000 hingga 185.000 oz dengan biaya pendukung tetap atau all sustaining cost US$ 650-US$ 725 per oz.
Namun manajemen MDKA tidak menjelaskan perihal penurunan target produksi emas tersebut.
Yang pasti, Merdeka Copper akan memaksimalkan produksi emas di tahun ini dari fasilitas pertambangan di proyek Tujuh Bukit.
Adapun produksi tembaga MDKA tahun 2019 tercatat sebesar 16.777 ton. Hasil tersebut di bawah perkiraan produksi yang ditetapkan perusahaan sebesar 18.000 ton.
Sejatinya, produksi tembaga MDKA sempat terpengaruh ketidakstabilan lereng pit Kali Kuning di proyek tembaga Wetar.
Kini, manajemen MDKA sedang melakukan tinjauan yang bersifat strategis atas produksi tembaga di Wetar.
Oleh karenanya tidak ada target produksi tembaga sampai tinjauan strategis tersebut selesai, tutur Adi.