KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi corona berimbas pada bisnis menara telekomunikasi. Agak beruntung karena sejauh ini kontrak kerjasama penyewaan jangka panjang para pelaku usaha belum terdampak.

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk mengaku, dampak Covid-19 terhadap jalinan kerjasama dengan para penyewa untuk periode 10 tahun belum signifikan. Sementara di sisi lain, trafik data dan penjualan internet pada segmen ritel mereka justru meningkat.

Namun, ekspansi pembangunan base transceiver station (BTS) tahun ini menjadi terhambat. "Kondisi ini menyebabkan adanya perlambatan dari sisi perizinan pembangunan serta koordinasi dengan operator menara telekomunikasi karena sistem bekerja work from home," beber Wiwik Septriandewi, Sekretaris Perusahaan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk saat dihubungi KONTAN, Jumat (3/4).

Informasi saja, Centratama menguasai sekitar 3.500 menara telekomunikasi dengan 5.300 penyewa sampai dengan Maret 2020. Pada Februari kemarin, perusahaan berkode saham CENT di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut telah membeli 1.054 menara telekomunikasi milik PT XL Axiata Tbk. Sebanyak 1.032 di antaranya sudah masuk tahap jual-beli secara sah dengan nilai Rp 1,58 triliun.

Namun begitu, tahun ini Centratama tetap berupaya melanjutkan pengembangan bisnis menara telekomunikasi dan distributed antenna system (DAS) secara organik maupun non organik. Mereka juga ingin semakin mendalami bisnis internet dan jaringan serat optik.

Segendang sepenarian, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk juga memastikan kontrak jangka panjang 10 tahun tidak terdampak apapun. Makanya perusahaan berkode saham TBIG di BEI itu berharap, Covid-19 tidak mempengaruhi pendapatan berulang dari kontrak yang sudah ada di tangan.

Tak ada alasan pula bagi Tower Bersama untuk tidak melanjutkan ekspansi. "Sebagaimana tahun lalu, kami masih fokus untuk berekspansi secara organik tahun ini," tutur Helmi Yusman, Direktur Keuangan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, tanpa membeberkan detilnya.

Namun yang pasti sepanjang 2019, Tower Bersama memiliki 15.473 menara telekomunikasi dan 116 jaringan DAS. Mereka menggenggam 28.740 penyewaan.