APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Bank INA Incar Dana Minimal Rp1 Triliun Dari Hasil Rights Issue

Administrator - 16/06/2021 14:07

IQPlus, (16/6) - PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) berencana menggelar aksi korporasi di pasar modal melalui rights issue. Rencana itu telah disetujui pemegang saham BINA melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang digelar di Jakarta, hari ini.

"Right issue merupakan mandatory regulator perbankan (OJK) dimana mewajibkan Bank Umum wajib memiliki modal inti Rp2 triliun tahun ini dan Rp3 triliun tahun 2023," kata Direktur Utama BINA, Daniel Budirahayu, usai RUPSLB, Jakarta, Rabu(16/6/2021).

Ia menuturkan, Bank Ina berencana melakukan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu(PMHMETD) atau right issue, dengan melepas sebanyak-banyaknya 2 miliar saham baru bernominal Rp100 per lembar saham.

"Rights Issue telah disetujui pemegang saham, target dana hasil aksi korporasi itu minimal sekitar Rp1 triliun. Namun pelaksanaan tergantung pasar, kami berharap bisa terealisasi tahun ini juga,"ujarnya.

Dalam kesempatan ini, dia juga menyampaikan para pemegang saham perseroan yang saat itu tercatat besar kemungkinan menyerap HMETD tersebut. "Kemungkinan pemegang saham utama ikut serta,"kata dia.

Untuk diketahui, komposisi kepemilikan saham perseroan saat ini; PT Indolife Pensiontama memegang 22,47 persen, PT Gaya Hidup Masa Kini mengempit 9,98 persen, PT Philadel Terra Lestari menguasai 7,53 persen, PT Samudera Biru, 16,51 persen, Trustee Of NS Financial Fund yang dikelola DBS Bank Ltd 10,49 persen, Asean Finacial yang dikelola Liontrust 18,29 persen dan sisanya oleh masyarakat.

Adapun pemegang saham pengendali penerima manfaat terakhir atau ultimate shareholder adalah Anthoni Salim.

Filter