FAC News

Saham Gocap Terbang 122 Persen, BEI Ambil Sikap!
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menghentikan sementara perdagangan saham PT Platinum Wahab Nusantara, Tbk. (TGUK) mulai sesi I perdagangan hari ini, Selasa, (21/5).
Suspensi dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai menyusul terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan dalam waktu singkat.
Pada penutupan perdagangan Senin (19/5) saham TGUK naik 6,73% atau 7 poin ke level Rp111 per lembar dari tidur panjang di Rp50 sejak (17/4).
Dalam sebulan terakhir, saham TGUK melonjak 88,14%, dan sepanjang tahun berjalan 2025 saham TGUK tercatat telah melonjak 122%.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Danny Yuskar Wibowo, menuturkan bahwa penghentian sementara ini merupakan bentuk perlindungan terhadap investor dan sebagai langkah cooling down untuk memastikan proses transaksi berjalan secara wajar dan transparan.
"Penghentian ini dimaksudkan agar pelaku pasar memiliki waktu yang memadai dalam mempertimbangkan secara matang informasi yang tersedia, sebelum mengambil keputusan investasinya di saham TGUK," ujar Danny dalam keterangan pengumuman tertulis, Senin (19/5).
BEI mengimbau seluruh pihak untuk memperhatikan keterbukaan informasi dari Perseroan serta mencermati aspek fundamental dalam pengambilan keputusan investasi. Bursa juga akan menyampaikan pengumuman lanjutan terkait pembukaan kembali perdagangan saham TGUK disuruh untukmenunggu pengumuman bursa selanjutnya.
Emiten pengelola gerai minuman Teguk, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk. (TGUK), mengakui pelemahan daya beli masyarakat menjadi batu sandungan bisnis perseroan sejak tahun lalu. Perseroan pun sudah menutup lebih dari 100 gerainya hingga akhir 2024.
Adapun, penutupan ratusan gerai brand teh boba lokal itu terjadi belum setahun sejak perseroan melantai di Bursa Efek Indonesia.
TGUK mencatatkan sahamnya di BEI pada 10 Juli 2023 dengan meraup dana segar sekitar Rp65,14 miliar. Dalam waktu satu tahun setelah dibuka pada 2018, Teguk berhasil membuka 120 gerai di berbagai lokasi.
Pada saat penawaran saham perdana (IPO), TGUK sudah memiliki total 145 gerai dengan 143 milik perseroan dan 2 dari kemitraan. Gerai tersebar di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga ke New York Amerika Serikat.
Namun, pada Desember 2024, Teguk melaporkan tinggal menyisakan 35 gerai. Dalam laporan paparan publik per 30 Desember 2024, Teguk menyisakan 26 gerai, 8 island, dan 1 gerai internasional di New York.
Hal itu disebabkan karena kondisi pasar, di mana dinamia pasar menekan kelompok menengah ke bawah yang merupakan target pasar utama bagi emiten berkode saham TGUK itu.