APLN Siap Percepat Pembangunan Proyek Propertinya Di IKN

FAC News

Melambung 104 Persen, Laba United Tractors (UNTR) Sentuh Rp21 T di 2022

Administrator - 28/02/2023 09:05

EmitenNews.com - PT United Tractors Tbk (UNTR) mengumumkan laporan keuangan konsolidasian tahun 2022. Perseroan membukukan pendapatan bersih sepanjang tahun 2022 sebesar Rp123,6 triliun atau naik 56% dari Rp79,5 triliun pada tahun 2021. Seiring dengan peningkatan pendapatan bersih, laba bersih Perseroan meningkat 104% menjadi Rp21,0 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp10,3 triliun.

Mengutip data per Senin (27/2/2023), masing-masing segmen usaha, yaitu: Kontraktor Penambangan, Mesin Konstruksi, Pertambangan Batu Bara, Pertambangan Emas, Industri Konstruksi, dan Energi secara berturut-turut memberikan kontribusi 38%, 30%, 25%, 6%, 1%, dan kurang dari 1% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.

Segmen Usaha Mesin Konstruksi 

Segmen usaha Mesin Konstruksi mencatat peningkatan penjualan alat berat Komatsu sebesar 86% menjadi 5.753 unit dibandingkan tahun lalu 3.088 unit. Berdasarkan riset pasar internal, Komatsu memimpin pangsa pasar alat berat sebesar 28%. Pendapatan Perseroan dari penjualan suku cadang dan jasa pemeliharaan alat juga mengalami peningkatan sebesar 33% menjadi Rp10,4 triliun.

Penjualan UD Trucks mengalami peningkatan dari 375 unit menjadi 429 unit, sedangkan penjualan produk Scania turun dari 545 unit menjadi 233 unit. Penurunan penjualan Scania tersebut disebabkan adanya kendala pasokan produk. Secara total, pendapatan bersih dari segmen usaha Mesin Konstruksi meningkat sebesar 60% menjadi Rp36,5 triliun dibandingkan pada tahun 2021. 

Segmen Usaha Kontraktor Penambangan 

Segmen usaha Kontraktor Penambangan dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Sampai Desember 2022, Kontraktor Penambangan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp47,4 triliun, naik 43% dari Rp33,2 triliun. PAMA mencatat volume produksi batu bara sebesar 116 juta ton, relatif sama dibandingkan tahun 2021 dan peningkatan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) sebesar 12% dari 852 juta bcm menjadi 954 juta bcm, dengan rata-rata stripping ratio sebesar 8,2x meningkat dari 7,3x.

Segmen Usaha Pertambangan Batu Bara 

Segmen usaha Pertambangan Batu Bara dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA). TTA mengoperasikan dua tambang batu bara termal: PT Asmin Bara Bronang (ABB) and PT Telen Orbit Prima (TOP), serta satu tambang batu bara metalurgi: PT Suprabari Mapanindo Mineral (SMM).

Sampai Desember 2022 total penjualan batu bara mencapai 9,9 juta ton, termasuk 2,4 juta ton batu bara metalurgi, meningkat 10% apabila dibandingkan pada tahun 2021 sebesar 9,0 juta ton. Didorong dengan meningkatnya rata-rata harga jual batu bara, pendapatan segmen usaha Pertambangan Batu Bara meningkat sebesar 127% menjadi Rp31,1 triliun dari Rp13,7 triliun pada tahun 2021.

Segmen Usaha Pertambangan Emas  

Segmen usaha Pertambangan Emas dijalankan  oleh PT Agincourt Resources (PTAR) yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Sumatera Utara. Sampai Desember 2022, total penjualan setara emas dari Martabe mencapai 286 ribu ons, turun 13% dibandingkan dengan tahun 2021 sebanyak 330 ribu ons, karena adanya penurunan kadar emas yang ditambang.

Pendapatan bersih segmen usaha Pertambangan Emas turun 8% dari Rp8,3 triliun menjadi Rp7,7 triliun. Rata-rata harga jual emas sepanjang tahun 2022 sebesar US$1.802 per ons meningkat sebesar 2% dari US$1.760 per ons.

Segmen Usaha Industri Konstruksi

Segmen usaha Industri Konstruksi dijalankan oleh PT Acset Indonusa Tbk (ACSET). Sampai Desember 2022, Industri Konstruksi membukukan pendapatan bersih sebesar Rp949 miliar, turun jika dibandingkan tahun lalu sebesar Rp1,5 triliun. ACSET membukukan rugi bersih sebesar Rp449 miliar, lebih rendah dibandingkan rugi bersih sebesar Rp696 miliar pada tahun 2021. Kerugian bersih terutama disebabkan oleh perlambatan beberapa proyek yang sedang berlangsung.

Segmen Usaha Energi

Sejalan dengan strategi pengembangan usaha di sektor energi yang ramah lingkungan, Perseroan telah menetapkan bisnis Energi Baru dan Terbarukan sebagai salah satu strategi transisi Perseroan.

Untuk mempercepat pengembangan EBT, pada akhir tahun 2021 seluruh bisnis energi dalam grup dikonsolidasikan melalui PT Energia Prima Nusantara (EPN). Sampai Desember 2022, EPN telah memasang Rooftop Solar PV mencapai 6,2 MWp di group UT dan Astra.

Perseroan saat ini mengoperasikan satu Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) yaitu PLTM Kalipelus berkapasitas 0,5 MW di Jawa Tengah, dan sedang membangun pembangkit listrik tenaga minihidro lainnya yakni PLTM Besai Kemu di Lampung, Sumatera. PLTM Besai Kemu memiliki kapasitas sebesar 7 MW dan diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2023. Selain itu, Perseroan juga menargetkan beberapa proyek pembangkit listrik tenaga minihidro di area Sumatra dengan total potensial kapasitas lebih dari 20 M

Pada Agustus 2022, Perseroan melalui anak usaha melakukan investasi pada PT Arkora Hydro Tbk (Arkora) dengan kepemilikan saham sebesar 31,49%. Arkora saat ini mengoperasikan dua PLTM, yaitu PLTM Cikopo 2 di Jawa Barat dengan kapasitas 7,4 MW dan PLTM Tomasa 10 MW di Sulawesi Tengah.

Arkora juga sedang membangun dua PLTM, yaitu PLTM Koro Yaentu berkapasitas 10 MW dan PLTM Kukusan 2 berkapasitas 5,4 MW yang masing-masing diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2023 dan 2025. Setelah kedua PLTM ini beroperasi nanti, Arkora akan memiliki pembangkit listrik dengan total kapasitas terpasang sebesar 32,8 MW.

Perseroan juga berencana melakukan pengembangan proyek energi terbarukan lainnya seperti solar PV, geothermal, wind power dan waste-to-energy. Proyek-proyek ini konsisten dengan strategi Perseroan untuk meningkatkan kompetensi di berbagai potensi energi terbarukan dalam rangka mencapai portofolio bisnis berkelanjutan. 

Filter