FAC News

Eks Broker Saham Ini Resmi Ganti Nama, tapi Sahamnya Flat
Jakarta, CNBC Indonesia -Setelah mengganti bidang usaha dari broker saham ke sektor investasi dan transportasi, PT Majapahit Inti Corpora Tbk (AKSI) resmi memakai nama baru yakni PT Maming Enam Sembilan Mineral Tbk mulai Senin ini 20 Januari 2020 di Bursa Efek Indonesia (BEI)."Terhitung sejak 20 Januari 2020 Majapahit Inti Corpora tercatat di BEI nama nama Maming Enam Sembilan Mineral, perdagangan efek Maming di BEI tetap menggunakan kode AKSI," tulis pengumuman BEI, dikutip CNBC Indonesia, Senin ini (20/1/2020).
Data BEI mencatat, pada penutupan sesi I, Senin ini, saham AKSI masih stagnan di level Rp 625/saham setelah sebelumnya pada 19 Desember saham AKSI dibuka suspensinya oleh BEI. Dalam sebulan terakhir, saham AKSI minus hingga 61% dengan kapitalisasi pasar Rp 450 miliar.Mengacu data presentasi paparan publik di BEI, perseroan didirikan dengan nama PT Asia Kapitalindo pada 12 Februari 1990. Pada tahun 2010 perseroan memutuskan untuk mengubah nama menjadi PT Majapahit Securities Tbk yang bergerak di bisnis perantara perdagangan efek (broker saham) dan penjamin emisi (underwriter).
Pada 11 Desember 2013, mengacu data laporan keuangan, perseroan resmi mengganti bisnis utama menjadi perusahaan perdagangan umum yang dapat berinvestasi di berbagai usaha."Rencana perseroan di tahun 2020 terungkap dalam prospek usaha yang ada di dalam materi [paparan publik] yakni melakukan akuisisi entitas anak," kata Direktur Majapahit, Wiliam, dalam suratnya kepada BEI, dikutip CNBC Indonesia.Data laporan keuangan September 2019 mencatat, pendapatan usaha perusahaan naik menjadi Rp 258,36 miliar dari periode yang sama tahun 2018 yakni Rp 219,92 miliar, sementara laba melesat menjadi Rp 20,25 miliar dari sebelumnya Rp 6,03 miliar.
Semua pendapatan berasal dari bisnis jasa transportasi. Pada 16 Juni 2017, perusahaan sudah mengakuisisi perusahaan yang menjadi andalannya saat ini yakni PT Rezki Batulicin Transport.
Per September 2019, saham perusahaan sebesar 92,46% dipegang oleh PT Batulicin Enam Sembilan Transportasi yang berbasis di Kalimantan Selatan, sementara porsi saham investor publik sebesar 7,54%.Batulicin mengambilalih saham Majapahit dari pemegang saham lama yakni PT Asia Sukses Mandiri Sejati (ASMS), PT Bina Utama Nugraha (BUN), dan Megarich Capital Pte Ltd (MRC) pada 7 Juli 2017.